Benarkah Menonton Film Horor Mempengaruhi Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

- 24 Oktober 2020, 13:35 WIB
Ilustrasi Film Horror
Ilustrasi Film Horror /Pixabay/Sammy-Williams

PR TASIKMALAYA – Film Horor menjadi salah satu genre film yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia. Namun, tahukah anda bahwa menonton film horror ternyata dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.

Film horor berisi trik psikologis yang menciptakan ilusi ketegangan dan bahaya melalui manipulasi gambar, suara, dan cerita. Meskipun otak menyadari bahwa ancaman itu tidak nyata, tetapi tubuh secara bersamaan mencatatnya seolah-olah ancaman itu nyata.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari healthline, Sally Winston seorang psikolog dan direktur eksekutif Anxiety and Stress Disorders Institute of Maryland memberikan keterangan.

Baca Juga: Bertemu Paus Fransiskus di Roma, JK : Tidak ada Perdamaian Tanpa Hubungan Antarmanusia yang Baik

“Saat menonton film horor, jantung memompa dan adrenalin mengalir, serta perhatian akan menyempit, bahkan saat Anda tahu bahwa Anda sedang berada di rumah atau di teater dan tidak ada bahaya yang nyata, " ungkap Winston.

Hal tersebut mirip seperti ketika Anda naik wahana taman hiburan, di mana Anda bisa merasa ketakutan sekaligus mengetahui bahwa Anda aman.

Film horor dirancang untuk membangkitkan emosi tertentu seperti ketegangan, ketakutan, stres, dan syok. Ini dapat menyebabkan pelepasan hormon dalam tubuh seperti norepinefrin, kortisol, dan adrenalin dari sistem saraf otonom.

Anda mungkin memperhatikan respons fisiologis dari hormon ini melalui pelebaran pupil, peningkatan detak jantung, dan ketegangan otot.

Baca Juga: Sempat Tak Ingin Warganya Jadi Kelinci Percobaan, Brasil Izinkan Impor Vaksin Covid-19 dari Tiongkok

Dr. Pamela Rutledge, direktur Media Psychology Research Center mengatakan, bahwa euforia pasca menonton film horor dapat dirasakan beberapa orang aktif. Bagi mereka film horor dan ketegangan dapat membuatnya lebih sulit untuk tidur.

Tidur nyenyak sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental. Beberapa ahli juga mengatakan bahwa kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk dapat berdampak negatif pada bagaimana otak memproses emosi keesokan harinya dan dapat meningkatkan emosi negatif.

Tidur yang buruk juga dikaitkan dengan masalah kesehatan mental. Diperkirakan 90% orang yang mengalami depresi mengalami kualitas tidur yang buruk. Tiga malam berturut-turut atau lebih tidak tidur juga dapat menyebabkan distorsi persepsi, delusi, dan halusinasi.

Bagi individu yang sensitif, tidur juga dapat terganggu dengan menginternalisasi gambar dari film ke dalam mimpi, yang berarti kengerian di layar dapat memicu mimpi buruk, yang terbukti dapat mengganggu REM (tidur nyenyak) dan menyebabkan kualitas tidur terganggu atau buruk.

Baca Juga: Konser Drive In ‘Tulus’ Tetap Berlangsung, POP: Venuenya Harus Pindah

Jadi, jika film horor membuat Anda terjaga di malam hari, mungkin sebaiknya Anda mempertimbangkan kembali untuk menonton film horror. Selain itu, orang yang menderita kecemasan lebih mungkin terkena dampak negatif film horor.

Meski begitu menonton film horor juga dapat memberikan efek positif. Orang-orang yang menonton film horor cenderung menikmatinya karena berbagai alasan, jadi bagi sebagian besar penonton itu tentu memberi dampak positif.

Menonton film horor juga bisa menjadi kesempatan untuk menghadapi ketakutan seseorang, saat berhasil bertahan dari film tersebut dan menikmati.***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x