Pentingnya Deteksi Dini pada Mata, Cegah Kebutaan Akibat Katarak

- 30 Juni 2024, 08:05 WIB
Ilustrasi Mata
Ilustrasi Mata /Lisa Fotios

PR TASIKMALAYA – Mata merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia.

Sebagai indera penglihat, mata memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi tersendiri, baik bagian luar seperti kelopak mata dan alis, atau bagian dalam mata seperti kornea, retina dan pupil.

Dokter spesialis mata Ahmad Ashraf Amalius memberikan pernyataan, masyarakat perlu melakukan adanya peningkatan akan kesadaran untuk memeriksakan mata untuk mencegah meningkatnya angka kebutaan akibat katarak di Indonesia.

Salah satu penyebabnya adalah terjadinya kekeruhan pada mata secara perlahan-lahan dan akhirnya menjadi adanya perubahan penglihatan.

Baca Juga: Idul Adha di Depan Mata, Terapkan Tips Berikut Agar Daging Kurban Bertahan Lama

Ahmad mengatakannya dalam rangka diskusi tentang Bulan Kesadaran Katarak bersama Rumah Sakit Mata JEC Kedoya, di Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024.

Dirinya memberikan himbauan kepada masyarakat agar menyadari perubahan yang terjadi pada penglihatannya seperti pandangan terasa berkabut, ada bayangan lingkaran atau pandangan menjadi keruh.

Kondisi mata yang terjadi sering juga yang tidak menyadari bahwa kondisi tersebut bukanlah hal yang normal dan sering kali menunda berobat karena dirasa masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari yang tidak bisa ditinggalkan.

Masyarakat pada umumnya masih memiliki rasa takut untuk melakukan operasi katarak karena ada anggapan atau mitos yang beredar di lingkungannya serta masalah biaya dan jarak terhadap akses kesehatan yang terbatas.

Adanya kekeliruan terhadap anggapan yang beredar di masyarakat mengenai kebutaan karena katarak merupakan proses alami yang tidak dapat lagi ditangani. Akibatnya penderita katarak lebih pasrah dan tidak melakukan pengobatan segera.

Ahmad memberikan penjelasan lebih lanjut, operasi katarak merupakan solusi yang sangat dianjurkan bagi penderita katarak mulai dari stadium awal atau katarak lunak sampai katarak yang sudah mengeras.

Baca Juga: Jangan Remehkan! Tanda Ini pada Wajah dan Mata Bisa Deteksi Kolesterol Tinggi

Ahmad yang merupakan Ketua Seksi Penanggulangan Buta Katarak (SPBK) Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), mengatakan operasi dapat menyumbang penurunan angka kebutaan.

Jumlah penderita katarak di Indonesia yang saat ini sudah mencapai angka 1,8 persen dari survei yang dilakukan The Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) yang dilakukan The International Agency for the Prevention of Blindness bersama WHO tahun 2016-2017.

Tindakan operasi sangat disarankan bagi orang yang sudah berusia 50 tahun ke atas agar mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik serta dapat meningkatkan produktivitas.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya kebutaan akibat katarak, diperlukan kerja sama antar berbagai sektor mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga publik figur.

Penyakit katarak ini diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya jika tidak dicegah. Semakin banyak masyarakat yang peduli akan kesehatan matanya, maka akan berdampak terhadap berkurangnya masyarakat yang terkena katarak.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah