Dokter Ungkap Alasan Sulit Berhenti Merokok, Hati-hati dengan Lingkungan atau Pergaulan

- 28 Mei 2024, 16:02 WIB
Ilustrasi merokok.
Ilustrasi merokok. /Freepik

PR TASIKMALAYA - Pada umumnya menghisap rokok memiliki sisi negatif dibandingkan dengan positif. Apalagi jenis yang dihisap sangat beragam seperti misalnya rokok elektrik.

Hanya saja, kebiasaan menghisap rokok justru timbulkan masalah yakni sulit berhenti hisap bahan nikotin yang terjadi dalam psikologi seseorang.

Awalnya, seseorang mulai nyaman untuk tidak hisap rokok namun seiring berjalan waktu ada perasaan tidak nyaman misalnya seperti lebih mudah emosi.

“Kenapa menjadi susah untuk berhenti merokok? Karena seseorang yang sudah berhenti merokok itu, awalnya dia merasa nyaman, rileks dengan merokok itu mulai ada perasaan tidak nyaman di tubuhnya ketika tidak merokok, seperti ada ketegangan, emosinya jadi sensitif dan mudah marah,” kata Spesialis Kesehatan Jiwa Sp.2 Fitri Dona Nainggolan pada 28 Mei 2024.

Baca Juga: Panduan Lengkap: 5 Cara Mengonversi File Excel ke PDF dengan Mudah

Dilansir dari ANTARA, minggu keempat menjadi momen ketika banyak orang yang berusaha berhenti merokok tetapi kembali ke kebiasaan awalnya.

Hal ini disampaikan oleh Dona, melalui sebuah penelitian yang menunjukan bahwa 75 persen orang mencoba untuk tidak merokok akan kambuh di minggu keempat.

“Ketika orang yang berhenti merokok tantangannya besar bukan hanya dari diri sendiri, tapi lingkungan juga. Berdasarkan penelitian, 75 persen orang yang berhenti merokok akan mengalami kekambuhan lagi pada minggu keempat,” ungkapnya.

Selain itu, ada faktor pemicu yang membuat seseorang mulai merokok lagi setelah sekian lama berhenti dan itu muncul dari diri sendiri. Misalnya seperti merokok pada situasi tertentu atau ajakan teman yang juga perokok.

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah