Langkah Mudah Membuat Pupuk Kompos dari Limbah Rumah Tangga: Solusi untuk Tanah Subur dan Lingkungan Sehat

- 27 Mei 2024, 14:19 WIB
Ilustrasi tanah subuh karena pupuk kompos.
Ilustrasi tanah subuh karena pupuk kompos. /Pixabay/jokevanderleij8/

PR TASIKMALAYA - Memanfaatkan limbah rumah tangga untuk menciptakan pupuk kompos adalah salah satu langkah yang mudah dan berkelanjutan dalam memperkaya tanah dan mengurangi jumlah sampah yang dibuang. Salah satu bahan organik yang sangat baik untuk membuat pupuk kompos adalah daun dan sampah rumah tangga.

Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah sederhana untuk membuat pupuk kompos dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar rumah Anda.

Dengan memanfaatkan potensi limbah organik, Anda tidak hanya memberikan manfaat bagi tanaman Anda tetapi juga membantu menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Mari kita jelajahi bersama bagaimana Anda dapat memulai proses pembuatan pupuk kompos dari daun dan sampah rumah tangga secara efektif dan efisien.

1. Pengumpulan sampah Langkah

Baca Juga: 5 Manfaat Pupuk Kompos: Solusi Ramah Lingkungan untuk Pertanian Berkelanjutan

Pastikan untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik seperti sisa tanaman yang belum dimasak menjadi bahan dasar pembuatan pupuk. Hal ini dapat mencakup rimpang sayuran tua dan daun sayuran yang biasa dibuang.

2. Proses pencacahan

Setelah seluruh sampah organik terkumpul, langkah selanjutnya adalah penghitungan. Tujuan dari langkah ini adalah  membuat sampah organik menjadi lebih halus. Potong sampah organik khususnya sayur-sayuran menjadi potongan-potongan kecil berukuran sekitar 1 hingga 2 cm.

3. Proses Pendiaman

Baca Juga: Luar Biasa! Ini Lima Manfaat Minum Air Putih Saat Bangun Tidur

Untuk mengubah sampah menjadi  kompos,  sampah organik yang sudah diparut harus didiamkan. Keheningan diperlukan agar dekomposisi dapat terjadi. Untuk mempercepat proses ini, Anda dapat menggunakan solusi EM4. Alternatifnya, Anda bisa membiarkan sampah Anda terurai secara alami, meski prosesnya memakan waktu  lebih lama.

4. Tertutup

Tempatkan sampah organik selama penyimpanan di tempat yang tertutup  dan kedap udara. Udara dapat menghambat proses dekomposisi. Jika memungkinkan, Anda bisa menggunakan ember dengan penutup yang rapat. Saat menambahkan sampah baru, sampah tersebut harus dicampur secara menyeluruh dengan larutan EM4 untuk memastikan penguraian yang seragam dan efektif. Tunggu 2 minggu Biarkan pupuk  selama 2 hingga 3 minggu hingga proses penguraian selesai.

Selama waktu ini, sebaiknya Anda  mengaduk kotoran di dalam ember setiap 3 hari sekali. Penting untuk tidak mengaduk terlalu sering  atau terlalu jarang. Waktu pengadukan maksimal  adalah setiap 3 hari sekali. Setelah 2 minggu, Anda akan mendapatkan dua jenis pupuk: padat dan  cair.

Baca Juga: Manfaat Minuman Matcha, Pelepas Dahaga yang Sering Disebut Miliki Rasa Seperti Rumput

5. Cara penggunaan pupuk organik

Untuk mencapai hasil yang optimal, penting  untuk memahami proses penggunaan pupuk ini pada saat menanam tanaman. Khusus pupuk padat perlu dikeringkan terlebih dahulu dengan cara diangin-anginkan, sedangkan pupuk cair dapat  langsung diaplikasikan pada media tanam dengan syarat harus tercampur dengan air  agar tidak menimbulkan pupuk bau yang tidak diinginkan.

Perbandingannya adalah 1 bagian pupuk cair dengan 5 bagian air putih, dan perbandingan yang sama untuk pupuk padat.

Demikianlah cara efektif dan efisien untuk membuat pupukmkompos yang ramah lingkungan. Selamat mencoba!***(Evi Mutmainah)

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah