Ilmuwan Menciptakan Inovasi Baru, Memungkinkan Penyakit Jantung Pasien Bisa Didiagnosis Lewat Foto

- 27 Agustus 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi penyakit jantung.*
Ilustrasi penyakit jantung.* /Pixabay/

PR TASIKMALAYA - Penyakit jantung pada pasien suatu hari nanti bisa didiagnosis hanya dengan berfoto selfie.

Algoritme baru telah dikembangkan dan mampu mendeteksi penyakit arteri koroner dengan benar dengan tingkat keberhasilan 80%.

Hal itu bisa dilakukan dengan menganalisis fitur wajah pasien tersebut.

Baca Juga: Sebut akan Mencopot Jajaran Direksi BUMN, Erick Thohir: Alhamdulillah, Saya Belum Puas

Alopecia (rambut rontok), xanthelasmata (kelopak mata kuning), dan arcus corneae (cincin buram di sekitar kornea mata) adalah sekian di antara beberapa petunjuk pada wajah seseorang bahwa mereka mungkin menderita kesehatan kardiovaskular yang buruk.

Sebuah tim peneliti di Tiongkok telah menemukan algoritme yang dapat menentukan risiko penyakit jantung seseorang dengan hanya menunjukkan empat foto di antaranya.

Algoritme ini membutuhkan lebih banyak penyempurnaan sebelum dapat diluncurkan sebagai alat diagnostik yang berguna.

Baca Juga: Untuk Ketiga Kalinya, Tiongkok Berikan Sumbangan Besar untuk Pengungsi Palestina di Jalur Gaza

Namun para ahli mengatakan bahwa algoritme tersebut berpotensi untuk merevolusi pengobatan tetapi juga ada rintangan etika yang signifikan yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

Antara 2017 dan 2019, peneliti memotret 5.796 pasien yang pergi ke rumah sakit untuk prosedur pemeriksaan jantung.

Empat gambar diambil dari setiap pasien, satu potert wajah penuh, dua potert samping dan satu lagi melihat ke bawah di bagian atas kepala.

Algoritme pembelajaran ini dilatih untuk menganalisis empat gambar dan menilai risiko penyakit jantung setiap orang.

Baca Juga: Pernah Sebut akan Dapat Untung Meski Tutup Mata, Ahok Diserang Netizen Karena Pertamina 'Buntung'

1.000 pasien tambahan juga dipelajari untuk memvalidasi temuan. Hasilnya, yang diterbitkan dalam European Heart Journal, melihat algoritme mendeteksi penyakit jantung dengan benar pada 80% kelompok.

Itu juga mampu mendeteksi dengan benar pasien tanpa penyakit arteri koroner sebesar 61%.

"Algoritme tersebut memiliki kinerja yang moderat, dan informasi klinis tambahan tidak meningkatkan kinerjanya, yang berarti dapat digunakan dengan mudah untuk memprediksi potensi penyakit jantung hanya berdasarkan foto wajah," kata Xiang-Yang Ji, salah satu peneliti yang mengerjakan belajar, dikutip dari Daily Star.

Baca Juga: Aktor Antonio Banderas Umumkan Sembuh dari Covid-19

Pipi, dahi dan hidung memberikan lebih banyak informasi ke algoritme dibandingkan area wajah lainnya.

"Namun, kami perlu meningkatkan spesifisitas karena tingkat positif palsu sebanyak 46% dapat menyebabkan kecemasan dan ketidaknyamanan pada pasien, serta berpotensi kelebihan beban," ujarnya.

Zhe Zheng, pemimpin penelitian baru, menambahkan bahwa ini adalah karya pertama yang menunjukkan bahwa kecerdasan buatan dapat digunakan untuk menganalisis wajah guna mendeteksi penyakit jantung.

Baca Juga: Pingsan saat Hadapi Hertha, Pesepakbola Daley Blind Ungkap Kondisi Terkini

"Ini adalah langkah menuju pengembangan alat berbasis pembelajaran mendalam yang dapat digunakan untuk menilai risiko penyakit jantung, baik di klinik rawat jalan atau dengan cara pasien mengambil 'selfie' untuk melakukan skrining sendiri," tambahnya.

Namun mereka juga telah memperingatkan bahwa alat diagnostik semacam ini akan menghadapi tantangan etika yang besar, seperti jika profesional non-medis dapat mengumpulkan informasi kesehatan pribadi tersebut dari foto orang.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x