Baca Juga: Ratu Elizabeth II ‘Benci’ Tinggal di Istana Buckingham! Kenapa?
Menurut Etelle Higonnet, Direktur Hukum dan Kampanye Mighty Earth mengatakan bahwa keuntungan yang diperoleh oleh petani coklat menurun dari 16% menjadi 3.5-6% antara 1980 hingga sekarang.
Hal ini disebabkan karena harga kakao yang menurun drastis, sehingga menyebabkan petani mengalami keuntungan yang lebih sedikit perharinya.
Bahkan petani coklat perempuan bisa mendapatkan penghasilan yang lebih sedikit lagi. Hanya berkisar 30 sen perharinya atau setara dengan Rp3.900.
Sementara aktivitas deforestasi untuk industri coklat telah menyebabkan kerusakan yang serius bagi lingkungan, mulai dari satwa yang kehilangan habitatnya.
Baca Juga: Tes Psikologi: Harimau atau Singa? Secara Blak-blakan Sifat Anda Sesungguhnya Akan Dibongkar
Di Afrika sendiri satwa yang paling terdampak adalah simpanse dan gajah.
Bagaimana menurut pendapat Anda? ***