Peneliti Ini Sebut Obat Nuklir Bisa Jadi Solusi Kanker Prostat, Ini Kelebihannya

- 4 November 2021, 07:33 WIB
Ilustrasi kanker prostat. Peneliti BRIN menyebut bahwa kanker prostat bisa diobati dengan obat nuklir, ternyata ada kelebihan yang ditawarkan obat tersebut.
Ilustrasi kanker prostat. Peneliti BRIN menyebut bahwa kanker prostat bisa diobati dengan obat nuklir, ternyata ada kelebihan yang ditawarkan obat tersebut. /Pixabay/marijana1

PR TASIKMALAYA - Penyakit kanker prostat rupanya menjadi penyakit mematikan di kalangan pria dengan 1,4 juta kasus di seluruh dunia tahun 2020, belum lama ini kanker itu menjerat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Penyakit kanker prostat rupanya tidak bisa dianggap remeh karena sudah ada 4.800 kasus kematian di Indonesia.

Namun demikian, obat nuklir rupanya bisa jadi solusi dalam mengobati kanker prostat dibanding pengobatan konvensional, lho.

Baca Juga: SBY Didiagnosis Kanker Prostat, Ossy Dermawan: Sudah Telepon Pak Jokowi, Izin Berobat ke Luar Negeri

Hal ini disampaikan peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, Rien Ritawidya.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Instagram @conversationidn pada Rabu, 3 November 2021, begini cara kerja dan kelebihan obat nuklir dalam menangani kanker prostat.

Diketahui, pengobatan kanker konvensional seperti kemoterapi, operasi, dan radiasi memiliki efek samping di bagian tubuh yang sehat.

Baca Juga: Termasuk Bisa Melawan Kanker Prostat, Inilah 3 Khasiat dari Buah Delima untuk Kesehatan

Pasalnya, pil, cairan telan, cairan infus hingga suntikan untuk kemoterapi tidak mampu membedakan antara sel kanker dengan sel sehat.

Oleh karenanya, obat nuklir adalah solusi tepat untuk menangani kanker prostat dengan cara kerja demikian.

Cairan injeksi obat nuklir nyatanya hanya akan mengobati sel kanker prostat tanpa memberikan efek samping kepada sel yang sehat.

Baca Juga: Jalani Operasi Kanker Prostat, Kak Seto Mohon Doa: Semoga Hasilnya yang Terbaik

Lantas bagaimana cara kerjanya?

Obat nuklir ini adalah Lu-177-PSMA-617 yang terdiri atas molekul kecil peptida PSMA-617 dengan radioisotop Lu-177.

Kegunaan PSMA-617 mampu menargetkan serta mengikat protein PSMA pada permukaan sel kanker tersebut.

Sementara Lu-177 yang bersifat nuklir ini akan memancarkan partikel beta minus yang mampu meradiasi dengan efek terapi namun dapat merusak bahkan membunuh sel kanker.

Baca Juga: SBY Dikabarkan Sakit Kanker, Staf Pribadi: akan Medical Check UP di Luar Negeri

Namun, kendalanya adalah obat nuklir ini hanya bisa didapatkan melalui impor.

Selain itu, baru ada sedikit rumah sakit termasuk RS Siloam yang memberikan pelayanan pemeriksaan PSMA untuk pasien kanker prostat.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Instagram @conversationidn


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah