Kendati demikian, potensi kejadian-kejadian yang tidak diharapkan ini bisa berkurang seiring dengan meningkatnya titer antibodi.
Baca Juga: Penuhi Keinginan Aurel Hermansyah, Atta Halilintar Rela Dorong Gerobak Demi sang Istri
Dari penjelasan dr. Adam Prabata tersebut, dapat disimpulkan bahwa terapi plasma konvalesen memang bisa berpotensi bahaya bagi pasien Covid-19, karena dapat meningkatkan kejadian tak diharapkan dalam kategori berat hingga mengancam nyawa.
Adanya potensi bahaya ini diduga terjadi pada pemberian terapi plasma konvalesen bagi pasien Covid-19 di situasi tertentu, seperti rata-rata sudah delapan hari (maksimal 12 hari) sejak pertama kali merasakan gejala pernapasan, dan sudah mendapatkan terapi oksigen.***