Sebuah Studi Nyatakan Terapi Plasma Konvalesen Berpotensi Bahaya bagi Pasien Covid-19, Simak Penjelasannya

- 13 September 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi. Baru-baru ini beredar sebuah penelitian yang menyatakan bahwa terapi plasma konvalesen berpotensi bahaya bagi pasien Covid-19.
Ilustrasi. Baru-baru ini beredar sebuah penelitian yang menyatakan bahwa terapi plasma konvalesen berpotensi bahaya bagi pasien Covid-19. /Pixabay/Big_Heart

Pada penelitian ini, terapi plasma konvalesen diberikan kepada pasien Covid-19 dengan rata-rata delapan hari (maksimal 12 hari) sejak gejala pernapasan muncul, rawat inap di RS, dan sedang membutuhkan oksigen.

Dalam penelitian, disebutkan bahwa terdapat peningkatan risiko kejadian yang tidak diharapkan akibat plasma konvalesen.

Terapi plasma konvalesen yang diberikan pada pasien Covid-19, meningkatkan angka kejadian yang tidak diharapkan dalam kategori berat hingga 1,19 kali.

Baca Juga: Nagita Slavina Pamer Barang-barang Unik dengan Harga di Bawah Rp200.000: Penting dan Tidak Penting

Bahkan pada kategori yang mengancam nyawa, tingkat risiko terapi plasma konvalesen pada pasien Covid-19 meningkat sebanyak 1,27 kali.

Kejadian-kejadian yang tidak diharapkan ini meliputi penurunan kadar oksigen darah dan gagal napas, hingga komplikasi karena transfusi.

Di sisi lain, penelitian ini juga menemukan bahwa terapi plasma konvalesen pada pasien Covid-19 tidak menurunkan kematian dan penggunaan alat bantu napas.

Baca Juga: Tak Ingin Jadi Produk Gagal, Pemerintah Sebut Terus Perbaiki Program Kartu Prakerja

Persentase tingkat kematian dan penggunaan alat bantu napas pada pasien yang belum mendapatkan terapi plasma konvalesen sebesar 28,0 persen.

Dan justru bagi pasien yang sudah mendapatkan terapi plasma konvalesen, persentase tingkat kematian dan penggunaan alat bantu napas sebesar 32,4 persen.

Halaman:

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Instagram @adamprabata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah