Meski demikian, awalnya untuk mempopulerkan tradisi takjil tidak mudah.
Kiai Ahmad Dahlan bahkan pernah dituduh sebagai kyai kafir karena mempopulerkan tradisi takjil.
Baca Juga: Adik Nathalie Holscher Ungkap Kondisi Rumah Tangga Kakaknya dengan Sule
“Cara Muhammadiyah memenuhi ibadah puasa di atas, waktu itu menyebabkan pengikut Muhammadiyah di cap tidak tahan lapar,” tutur Prof. Munir Mulkhan.
Namun saat ini, justru tradisi takjil sudah menjadi tradisi yang mendarah daging di Indonesia.
“Tapi saat ini cara pengikut Muhammadiyah itu sudah menjadi tradisi puasa semua warga Muslim di Indonesia,” kata Prof. Munir Mulkhan.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Megawati Menjual TMII ke Tiongkok?
Selain tradisi takjil, Muhammadiyah juga turut mempopulerkan pelaksanaan salat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, dilakukan di tempat terbuka.
“Muhammadiyah pun dikecam keras sebagai agama baru, dan salat hari raya di tempat terbuka adalah bukti jika aktivitas gerakan Muhammadiyah tidak mengerti thaharah (bersuci) dalam Islam,” ujar Prof. Munir Mulkhan.
Prof. Munir Mulkhan menambahkan, saat ini beberapa tradisi keagamaan yang dipopulerkan oleh Muhammadiyah, telah dilakukan oleh banyak orang.