"Cadangan ini biasanya habis dalam 12 jam. Setelah itu glikogen bekerja mencari dan memecahkan cadangan energi dari sumber lainnya dan paling banyak sekali dalam tubuh adalah lemak," katanya.
Ketika puasa menginjak jam kesepuluh, lemak akan mulai dipecah hingga kadarnya meningkat dua jam kemudian.
Itulah mengapa kita mengalami gelombang lapar yang kemudian kembali normal, lalu lapar lagi sebelum kita merasa baik-baik saja hingga waktu berbuka.
"Karena setelah 12 jam asam lemak yang menjadi pecahan sumber energi mulai mencapai puncak sehingga energi lagi bagus-bagusnya makannya segar lagi," jelasnya.
Selain itu, melakukan puasa selama Ramadan juga akan memberikan kesempatan bagi tubuh untuk detoksifikasi dari kebiasaan buruk seperti merokok, konsumsi kopi berlebih, dan bahan kimia stimulatif.
Baca Juga: Tak Sempat Nonton Ikatan Cinta, Fiersa Besari Minta Istrinya Ceritakan Alur dari Episode Terbaru
"Berpuasa juga merupakan salah satu modalitas yang kita pakai untuk mengatasi masalah-masalah inflamasi dan lainnya," tutur Tirta.
Hal terpenting ketika berbuka dan sahur ialah untuk memastikan kebutuhan harian gizi bagi tubuh terpenuhi.
Pada umumnya, tubuh memerlukan energi berupa karbohidrat, 30 persen lemak, dan 15 persen protein.