Gus Baha: Pentingnya Belajar pada Ulama Terdahulu dalam Berpuasa dan Beribadah Lainnya

- 14 April 2021, 06:47 WIB
K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menyebut penting bagi seseorang untuk belajar soal ibadah dan berpuasa dari ulama terdahulu.*
K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menyebut penting bagi seseorang untuk belajar soal ibadah dan berpuasa dari ulama terdahulu.* /Tangkap Layar/YouTube/Najwa Shihab

PR TASIKMALAYA - K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha menjelaskan mengenai pentingnya belajar pada Ulama terdahulu dalam berpuasa dan juga ibadah lainnya.

Gus Baha menyampaikan, terkait tujuan para Kyai mengajarkan kitab pada masyarakat, agar tahu dan mengerti terkait niat dan cara pandang orang terdahulu dalam berpuasa.

Hal ini disampaikan Gus Baha dalam video yang diunggah kanal YouTube Najwa Shibab pada Rabu 13 April 2021.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karier, 14 April 2021: Aries ini Waktu untuk Ambil Risiko dan Taurus ini adalah Hari Tepat!

“Pentingnya belajar kitab dan membacakannya pada masyarakat, supaya tahu terkait cara niatnya orang-orang terdahulu ketika puasa atau cara pandang orang terdahulu terkait puasa,” tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari video yang diunggah kanal YouTube Najwa Shihab pada 13 April 2021.

Gus Baha kemudian menceritakan, terkait ijazah gurunya yang meningatkan dirinya bahwa begitu pentingnya belajar terhadap ulama–ulama terdahulu dalam beribadah.

“Di antara ijazah Mbah Maimun Zubair, guru kami dan juga ijazah bapak saya masih ingat ihdinas siraṭal-mustaqim, Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim, jadi kita tidak bisa sholeh tanpa meniru orang-orang dulu,” tambahnya.

Baca Juga: Inilah Hal Penting Dilakukan Umat Islam dalam Menyambut Puasa Ramadhan

Menurut Gus Baha, seseorang tidak bisa baik tanpa meniru orang-orang terdahulu karena di ayat itu, Allah menyebutkan jalan yang benar di situ merujuk kepada jalannya mereka yang telah engkau beri nikmat.

Gus Baha menambahkan, setelah kita membaca bacaan Ramadhan versi ulama–ulama terdahulu, kita akan mengetahui cara pandang mengenai Ramadhan secara benar dengan meniru mereka.

Salah contohnya, menurut Gus Baha, paling tidak kita dengan puasa bisa merasa lapar dan setelah itu mulai merasakan betapa sakitnya orang- orang miskin yang lapar sementara kita sering menyepelekan hal itu.

Baca Juga: AD ART Demokrat Digugat, Refly Harun: Kubu Moeldoko Tidak Miliki Legal Standing untuk Menggugat

"Di bulan Ramadhan kita sering menyepelekan makanan, namun di bulan Ramadhan makanan menjadi spesial semua bahkan air putih saja menjadi spesial," tuturnya.

Menurut Gus Baha, itulah salah satu kehebatan Rasullulah ketika Ramadhan dengan hal yang lumrah dan wajar karena Nabi membayangkan manusia itu apapun hebatnya ternyata kebutuhan yang pokok ya makan itu.

"Dari sini makanan itu menjadi di hormati hingga munculah rasa syukur terhadap yang memberikan rezeki," ujar Gus Baha.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: YouTube Najwa Shihab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x