Network
PR TASIKMALAYA - Penyakit diabetes tergolong dalam penyakit progresif dan kronis. Di Indonesia sendiri, merujuk pada data Riset Dasar Kesehatan Dasar tahun 2007, 2013, dan 2018, prevalensi diabetes menunjukkan peningkatan tajam, yakni 5,7; 6,9 dan 10,9 pada orang di atas 18 tahun.
Ini berarti sekitar 10-11 juta penduduk Indonesia, atau 1 dari 25 orang hidup dengan penyakit pembunuh nomor tiga setelah stroke dan jantung koroner itu.
Sayangnya, sebesar 50% penyandangnya tidak menyadari jika ternyata dirinya terkena penyakit diabetes. Akibatnya mereka baru melakukan konsultasi dengan dokter saat sudah terjadi komplikasi.
Baca Juga: Wajib Tahu! Begini Langkah-Langkah Mendaftar Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia
“Ini menyebabkan persoalan diabetes di Indonesia menjadi amat besar. Dari aspek cost sudah menjadi perhatian di samping aspek kesehatan,” ujar Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Prof. Dr. dr. Ketut Suastika seperti dilansir Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Selain faktor keturunan, faktor lingkungan termasuk pola makan dan malas berolahraga hingga gemuk dapat memicu diabetes bahkan pada usia muda.
Dalam catatannya, Prof. Suastika menyatakan jika pola makan tak sehat ini mencakup sedikit sayur, namun tinggi lemak jenuh dan tinggi kalori.
Baca Juga: Anies Klaim DKI Jakarta ‘Tidak Banjir’, Ferdinand Hutahaean: Konyolnya, Gubernur Jualan Cerita!
Terkait olahraga di masa pandemi Covid-19 ini, juga terdapat beragam pilihan olahraga yang dapat dicoba, salah satunya adalah berjalan kaki.
