WHO Sebut Generasi Muda di Indonesia Terancam karena Rokok

30 Mei 2024, 14:40 WIB
Ilustrasi rokok /ANTARA/Pexels/Basil MK

PR TASIKMALAYA - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melihat generasi muda yang ada di Indonesia akan rusak karena pengaruh dari rokok.

Team Lead NCD and Healthier Population, WHO Indonesia Lubna Bhatti menyebut ada tren peningkatan penggunaan rokok pada generasi muda selama kurun delapan tahun terakhir.

Ia menyebut jika gambaran yang ada pada remaja tercermin dalam laporan aktual Global School-based Student Health Survey di Indonesia.

Penggunaan tembakau di kalangan remaja usia 13-17 tahun meningkat lebih dari 13 persen pada 2015 dan pada 2023 sebesar 23 persen.

Baca Juga: Sulit Berhenti Merokok, Pakar Sebut Tips Jitu untuk Lepas dari Kecanduan Rokok

Selain itu, dia mengungkapkan bahwa perusahaan tembakau punya upaya untuk membuat generasi muda ketagihan dengan rokok.

Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA, salah satu yang dilakukan perusahaan tembakau yakni membuat rokok elektrik yang digandrungi generasi muda.

Menurut Lubna, sebuah penelitian menunjukan bahwa seseorang yang menggunakan rokok elektrik justru meningkatkan konsumsi rokok jenis konvensional di kalangan remaja.

"Pada tahun lalu, lebih dari 12 persen siswa berusia 13--17 tahun di Indonesia dilaporkan menggunakan rokok elektrik. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan populasi umum, yaitu sebesar 3 persen," katanya.

Kemudian, pihak WHO melaporkan jika Indonesia ada di posisi ke-87 dari 90 negara terkait Indeks Interferensi Industri Tembakau Global.

Baca Juga: Negara Bisa Rugi Miliaran Rupiah, Satpol PP Garut Sita 1,6 Juta Batang Rokok Ilegal

Lubna melanjutkan bahwa Indonesia satu-satunya negara di Kawasan Asia Tenggara, serta salah satu dari 12 negara secara global yang belum ikut WHO Global Framework Convention on Tobacco Control.

"Partisipasi itu perlu dalam memberikan wewenang kepada pemerintah untuk menolak campur tangan industri tembakau," katanya.

Terakhir, dia menyebut generasi muda Indonesia berada pada posisi paling berisiko soal ancaman serius dari rokok. Apalagi tembakau sudah membunuh lebih dari 8 juta orang beserta 1,3 juta orang yang berstatus perokok pasif.

"Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat penggunaan tembakau tertinggi di dunia, dengan 35,4 persen orang dewasa Indonesia menggunakan tembakau, setara dengan lebih dari 70 juta orang," ujarnya.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler