Penelitian: Pelukan Jadi Kunci Kebahagiaan dan Obat dari Rasa Kesepian

25 Mei 2024, 16:30 WIB
Ilustrasi. Pelukan ternyata bermanfaat untuk meningkatkan kebahagiaan. /Freepik

PR TASIKMALAYA - Sebuah penelitian menemukan bahwa pelukan bisa membuat seseorang bahagia dan mengurangi perasaan kesepian. Karena saat berpelukan, tubuh  melepaskan hormon oksitosin, hormon dopamin, dan hormon serotonin yang diduga dapat membantu meningkatkan mood.

Seperti dilansir Science Alert, sekelompok peneliti dari Ruhr University Bochum di Jerman dan Institut Neurosains Belanda berhasil mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana sentuhan  dapat bermanfaat bagi tubuh.

Meskipun banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan berpelukan dengan seseorang, etapi belum jelas arti yang spesifik dari berpelukan ini dan bagaimana cara kita menggunakan pelukan ini menjadi hal yang membahagiakan bagi orang.

Bahkan seorang peneliti ingin menguji dengan melibatkan 12.966 orang untuk mengetahui arti penting yang bisa didapat saat berpelukan.

Baca Juga: Si Kecil Suka Makanan Manis Secara Berlebihan? Hati-hati, Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan Tubuh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sentuhan berperan penting dalam mengurangi rasa sakit, depresi, dan kecemasan, dan efek positifnya tidak  terbatas pada satu kelompok umur saja, namun terlihat pada anak-anak dan orang dewasa.

Meski jenis kontak (mulai dari pelukan hingga pijatan) tampaknya tidak terlalu menjadi masalah, penelitian ini menunjukkan bahwa kontak dengan kepala atau wajah adalah yang paling efektif.

Menariknya, sentuhan yang lebih pendek dan lebih sering menghasilkan respons yang lebih positif.

Fakta lainnya adalah menyentuh benda mati seperti selimut, bantal atau robot dapat membantu  kesehatan fisik namun tidak baik untuk kesehatan mental. Di sisi lain, kontak antara manusia dan hewan cenderung membawa manfaat baik  fisik maupun mental.

Baca Juga: 5 Manfaat Tertawa untuk Kesehatan, Apa Saja?

Manfaat sentuhan bagi bayi juga terlihat jelas, namun dampak positifnya jauh lebih besar jika sentuhan tersebut berasal dari orang tua. Seiring bertambahnya usia, apakah kontak berasal dari seseorang yang kita kenal baik atau tidak menjadi kurang penting.

"Penelitian ini dengan jelas menunjukkan bahwa sentuhan memang dapat dioptimalkan, tetapi faktor yang paling penting belum tentu seperti yang kita duga," ujar ahli saraf Christian Keysers.***(Evi Mutmainah).

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler