PR TASIKMALAYA - Seseorang dengan vertigo akan merasa berputar dan pusing, masalah keseimbangan, dan kemungkinan mual. Kemungkinan penyebabnya termasuk labirinitis, kehamilan, stroke, dan migrain.
Vertigo berasal dari masalah pada telinga bagian dalam, otak, atau jalur saraf sensorik. Pusing, termasuk vertigo, dapat terjadi pada semua usia, tetapi umum terjadi pada orang berusia 65 tahun.
Orang dapat mengalami vertigo untuk sementara atau dalam jangka panjang. Hal ini dapat terjadi selama kehamilan atau sebagai gejala infeksi telinga.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Medical News Today, vertigo bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari suatu kondisi yang mendasarinya. Banyak kondisi yang berbeda dapat menyebabkan vertigo.
Baca Juga: Jangan Terlewat! Jadwal Tayang hingga Spoiler The Worst of Evil Episode 6, Dilengkapi LINK NONTON
Gejala
Seseorang dengan vertigo merasa seolah-olah kepala mereka atau ruang di sekelilingnya bergerak atau berputar. Vertigo merupakan sebuah gejala, tetapi juga dapat menyebabkan atau terjadi bersamaan dengan gejala lainnya.
Gejala-gejala ini dapat meliputi:
- Masalah keseimbangan
- Pusing
- Rasa mabuk perjalanan
- Mual dan muntah
- Telinga berdenging, yang disebut tinnitus
- Perasaan penuh di telinga
- Sakit kepala
- Nistagmus, di mana mata bergerak tak terkendali, biasanya dari sisi ke sisi
Baca Juga: BLT Balita Tahap 4 Kapan Cair? Cek Jawaban dan Syarat Penerimanya di Sini
Vertigo dapat berlangsung dalam jangka waktu yang berbeda-beda dari hanya beberapa detik hingga beberapa hari, tergantung pada penyebabnya. Paling sering, berlangsung selama beberapa detik atau menit.
Penyebab
Berbagai kondisi dapat menyebabkan vertigo, yang biasanya melibatkan ketidakseimbangan dalam telinga bagian dalam atau masalah pada sistem saraf pusat. Kondisi yang dapat menyebabkan vertigo, di antaranya:
1. Labirinitis
Baca Juga: Butuh Bantuan Modal? Cek Syarat Dokumen untuk Ajukan KUR BCA 2023
Gangguan ini dapat terjadi ketika infeksi menyebabkan peradangan pada labirin telinga bagian dalam. Di dalam area ini terdapat saraf vestibulokoklear.
Saraf ini mengirimkan informasi ke otak mengenai gerakan kepala, posisi, dan suara. Selain pusing dengan vertigo, seseorang dengan labirinitis dapat mengalami gangguan pendengaran, tinnitus, sakit kepala, sakit telinga, dan perubahan penglihatan.
2. Neuritis vestibular
Infeksi menyebabkan neuritis vestibular, yaitu peradangan pada saraf vestibular. Kondisi ini mirip dengan labirinitis, tetapi tidak mempengaruhi pendengaran seseorang. Neuritis vestibular menyebabkan vertigo yang dapat disertai dengan penglihatan kabur, mual yang parah, atau perasaan tidak seimbang.
Baca Juga: Inilah 4 Tanda Zodiak yang Merasa Sulit untuk Sembuh dari Hubungan Masa Lalu
3. Cholesteatoma
Pertumbuhan kulit non-kanker ini berkembang di telinga tengah, biasanya disebabkan oleh infeksi berulang. Saat tumbuh di belakang gendang telinga, kolesteatoma dapat merusak struktur tulang telinga tengah, sehingga menyebabkan gangguan pendengaran dan pusing.
4. Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)
Organ otolit adalah struktur di dalam telinga bagian dalam yang berisi cairan dan partikel kristal kalsium karbonat. Pada BPPV, kristal-kristal ini terlepas dan jatuh ke dalam saluran setengah lingkaran. Di sana, setiap kristal yang jatuh menyentuh sel-sel rambut sensorik selama gerakan.
Baca Juga: Rangkuman IPA Kelas 7 Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 3: Suhu Kalor dan Pemuaian
Akibatnya, otak menerima informasi yang tidak akurat tentang posisi seseorang, dan terjadilah pusing berputar. Orang biasanya mengalami periode vertigo yang berlangsung kurang dari 60 detik, tetapi mual dan gejala lainnya juga dapat muncul.***