Anak-anak Lebih Berisiko Terkena Diabetes Melitus, Mengapa dan Apa Penyebabnya? Simak Penjelasannya!

10 September 2023, 10:18 WIB
Berikut ini merupakan tips perawatan diri untuk penderita diabetes, ada sebuat tips yang sangat penting. /Pexels/

PR TASIKMALAYA - Diabetes melitus pada anak-anak disebut lebih rentan dan beresiko terjadi. Mengapa demikian dan apa penyebabnya?

Orang tua harus memahami betul bagaimana diabetes melitus bisa terjadi pada anak-anak agar dapat mencegahnya.

Dari sederet penyebab anak muda, terutama mereka yang di bawah usia 30 tahun, terkena diabetes tipe 2 adalah malas berolahraga dan membiarkan pola makan tak sehat yang berakhir pada kelebihan berat badan.

"Diabetes tipe 2 mulanya hanya pada orang dewasa, sekarang pada usia lebih muda, di bawah 30 tahun. Selain faktor keturunan, faktor lingkungan termasuk pola makan dan malas olahraga sehingga gemuk, bisa memicu diabetes pada usia muda," ujar Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: Kemenko PMK Ajak Orang Tua Cegah Diabetes Melitus pada Anak Dengan Penerapan Germas

Profesor Suas mencatat bahwa pola makan yang tidak sehat ini melibatkan konsumsi sedikit sayuran, tetapi tinggi lemak jenuh dan kalori.

Sementara itu, dalam hal aktivitas fisik, situs WebMD mencatat bahwa kurang dari tiga kali berolahraga dalam seminggu sudah dianggap sebagai kurangnya aktivitas fisik dan perilaku gaya hidup yang kurang aktif.

Meskipun kita berada dalam masa pandemi COVID-19 saat ini, masih ada banyak pilihan aktivitas fisik yang bisa dicoba, termasuk berjalan kaki sambil bermain game Pokemon GO untuk mengejar monster virtual.

Dr. Michael Triangto, seorang dokter spesialis kedokteran olahraga, pernah menjelaskan bahwa berjalan kaki termasuk dalam kategori olahraga aerobik. Namun, sangat penting untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga: Inilah Lima Manfaat Daun Mangga untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Diabetes

Profesor Dr. dr. Sidartawan Soegondo, seorang pakar penyakit dalam yang pernah menjabat sebagai Executive Board Member di IDF Western Pasific Region, menambahkan bahwa merokok juga merupakan faktor pemicu diabetes tipe 2.

Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan olahraga secara teratur selama 30 menit sehari, mengikuti pola makan seimbang, berhenti merokok, dan menjalani pemeriksaan kadar gula darah secara berkala untuk mencegah penyakit serupa.

Diabetes adalah penyakit yang bersifat progresif dan kronis. Di Indonesia, berdasarkan data dari Riset Dasar Kesehatan tahun 2007, 2013, dan 2018, prevalensi diabetes telah mengalami peningkatan yang signifikan, yakni 5,7%, 6,9%, dan 10,9% pada populasi di atas usia 18 tahun.

Ini berarti bahwa sekitar 10-11 juta penduduk Indonesia, atau sekitar 1 dari 25 orang, hidup dengan diabetes, yang merupakan penyakit pembunuh terbesar ketiga setelah stroke dan penyakit jantung koroner.

Baca Juga: Ramuan Herbal untuk Mengobati Diabetes ala dr Zaidul Akbar, Hanya Pakai 2 Bahan Dapur

Sayangnya, sekitar 50% dari mereka tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit ini, sehingga mereka baru mencari perawatan medis saat sudah terjadi komplikasi.

Hal ini membuat persoalan diabetes di Indonesia menjadi sangat serius, baik dari segi biaya maupun kesehatan.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler