Sejarah Isra Miraj dan Makna di Baliknya

10 Februari 2023, 20:06 WIB
Mengenal sejarah Islam, Isra Miraj. /Freepik/Pikisuperstar

PR TASIKMALAYA - Peringatan Isra Miraj adalah bagian sejarah Islam yang sangat penting. Kehadirannya menjadi peneguh bagi orang-oang beriman, dan memisahkan orang yang masih ragu akan kebenaran Islam.

Isra Miraj adalah salah satu episode sejarah Islam. Peristiwa sejarah ini diabadaikan dalam Qur’an Surah Al-Isra ayat 1.

Pada moment ini Rasulullah saw diberangkatkan oleh Allah swt dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, kemudian dinaikkan dari Masjidil Aqsha ke Shidratul Muntaha. Setelah itu, Rasulullah saw mendapatkan syariat sholat 5 waktu langsung dari Allah swt, yang akan menjadi kewajiban baginya dan umatnya.

Peristiwa Isra Miraj terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, mengikuti pendapat jumhur yang disampaikan oleh al-Allamh al-Manshurfuri. Oleh karenanya peringatan Isra Miraj di Indonesia selalu dilaksanakan pada tanggal 27 Rajab, setiap tahunnya.

Baca Juga: Bukan Eren Yeager, Siapa Penjahat yang Sebenarnya dari Serial Attack on Titan?

Isra Miraj diperintahkan oleh Allah swt pada saat Rasulullah saw mengalami Yaumul Khuzn (Tahun duka cita). Karena beliau saw ditunggalkan oleh isterinya, yaitu Khadijah al-Kubra dan Abu Thalib bin Abdul Muthalib, pamanya, mereka keduanya wafat pada tahun ini.

Namun Isra Miraj ini tidak dapat disamakan hanya dengan perjalana “wisata” untuk menghibur Rasulullah saw. lebih dari itu, peristiwa ini menjadi titik tolak kebangkitan dakwah Rasulullah saw. karena setelah peristiwa ini, akan menjadi pemisah antara kaum mukminin dan kaum kafir.

Setelah melaksanakan Isra Miraj, pada pagi harinya Rasulullah saw menyampaikan pengalamannya kepada masyarakat Quraisy, yaitu  diperjalankan oleh Allah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, kemudian dinaikkan dari Masjidil Aqsha ke Shidratul Muntaha, dan kemudian kembali lagi ke Makkah dalam waktu satu malam.

Mendengar kabar tersebut, masayarakat kafir mencemooh, karena sesuai pengetauan mereka perjalanan antara Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha hanya dapat ditempuh dalam waktu berbulan-bulan. Sehingga waktu satu malam itu, tidak masuk akal menurut mereka.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024 dan Piala Dunia U-20, Kapolri Pastikan TNI-Polri Siap Kawal

Padahal sejatinya ini adalah sebuah mukjizat, yang mana mukjizat adalah kekuasaan dari Allah SWT yang tidak terikat dengan hukum kausalitas alam.

Maka mereka mendatangi Abu Bakar, untuk mengolok-olok peristiwa ini. Bagaimana ketika keteguhan iman Abu Bakar, diuji dengan pertanyaan dari orang-orang kafir tersebut, ia memberikan tanggapan kepada orang kafir tersebut, “apakah Rasulullah menyatakan hal tersebut?”

Mereka menjawab, “Benar,” maka Abu Bakar menjawab, “Jika dia yang mengatakan demikian, maka itu benar.” Orang kafir tersebut masih penasaran dengan keteguhan Abu Bakar, kemudian bertanya, “Apakah engkau akan membenarkan sahabatmu yang mengatakan bahwa dia diperjalankan di malalm hari ke Baitul Maqdis lalu kembali sebelum shhubuh?” tanya orang kafir.

Abu bakar menjawab dengan penuh keimanan, “Jika dia berkata demikian, sungguh aku akan membenarkan apa yang dia sampaikan, bahwakan walaupun lebih dari itu. aku membenarkan berita langit baik di pagi atau sore hari.” (HR. Hakim, dinyatakan shahih dan disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi).***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler