PR TASIKMALAYA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkonfirmasi bahwa ada lebih dari 3.200 kasus dan 1 kematian akibat wabah cacar monyet.
Berdasarkan data dari WHO, cacar monyet telah melanda negara-negara yang tidak endemik dengan penyakit tersebut dan beberapa negara endemik sejak awal bulan Mei tahun 2022.
Negara endemik tempat pertama kali virus cacar monyet ini muncul di Afrika Barat dan Afrika Tengah. Dengan banyak kasus dan klaster cacar monyet ini dilaporkan.
Bahkan cacar monyet juga telah melanda negara-negara tidak endemik, seperti di Eropa dan Amerika Utara.
Baca Juga: WHO: Kasus Cacar Monyet Meningkat, Ketahui Cara Penyebarannya
Berikut akan dijelaskan mengenai gejala dari cacar monyet yang perlu diwaspadai.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman resmi WHO, bahwa cacar monyet ini disebabkan oleh hubungan seksual yang dilakukan dengan sesama jenis.
Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, perlunya pengawasan intensif di kalangan masyarakat yang lebih luas, sementara kasus di negara-negara non-endemik didominasi oleh pria yang melakukan hubungan sesama jenis.
Sebanyak 48 negara telah melaporkan kasus cacar monyet kepada WHO. Tercatat oleh WHO, ada sekitar 1.500 kasus yang diduga cacar monyet tahun 2022 di Afrika Tengah dan 70 kasus kematian.
Virus cacar monyet adalah orthopoxvirus yang menyebabkan penyakit dengan gejala yang mirip cacar tetapi tidak terlalu parah atau gejala yang tidak terlihat pada pertama kali.
Cacar monyet juga merupakan zoonosis, penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.
Kasus ini sering ditemukan di dekat hutan hujan tropis, di mana terdapat hewan yang membawa virus cacar monyet, ditemukan pada hewan tupai, tikus pemburu Gambia, hewan yang suka tidur (koala), berbagai spesies monyet, dan lainnya.
Masih dilansir dari laman resmi WHO, berikut gejala seseorang tertular cacar monyet, kamu perlu waspada.
1. Demam,
2. Ruam khas pada kulit yang meluas,
3. Pembengkakan kelenjar getah bening,
4. Sakit kepala yang hebat,
5. Nyeri punggung,
6. Nyeri otot,
7. Merasa kelelahan, letih, dan lemas.
Baca Juga: Tes IQ: Lihat Kesalahan pada Gambar? Hanya 1 Persen Orang Jenius yang Bisa Menemukannya
Masa inkubasi cacar monyet berkisar dari 5 hingga 21 hari. Tahap pertama ditandai dengan demam biasanya berlangsung 1-3 hari dengan gejala demam yang diikuti sakit kepala yang hebat, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan merasa lemas kekurangan energi.
Tahap demam juga diikuti oleh tahap erupsi kulit yang berlangsung 2-4 minggu.
Lesi berkembang dari macula (lesi datar) menjadi papula (lesi menonjol menimbulkan rasa nyeri).
Baca Juga: Apakah Vladimir Putin akan Datang ke KTT G20 di Bali? Begini Kata Ajudan Presiden Rusia
Kemudian, menjadi vesikel (berisi cairan bening) menjadi pustule (berisi nanah) yang diikuti oleh munculnya koreng pada kulit.
Proporsi pasien yang meninggal dunia bervariasi, antara 0-11 persen dalam kasus yang tercatat oleh WHO, risiko penularan cacar monyet rentan terhadap anak-anak.***