Memiliki Perbedaan dengan Pria, Berikut Gejala Bipolar yang Dialami oleh Wanita

27 Juni 2022, 20:09 WIB
Ilustrasi bipolar. Ketahui gejala bipolar pada wanita. /Pixabay/geralt

PR TASIKMALAYA - Gangguan mental seperti bipolar memang masih belum banyak diketahui orang.

Meski bipolar sudah sering didengar, tapi banyak orang yang tak mengerti akan gejala hingga penanganan dari gangguan mental ini.

Telah banyak orang yang mengidap gangguan mental bipolar saat ini, salah satunya adalah Marshanda yang menjadi publik figur di Indonesia.

Tapi tahukah Anda bahwa ada tanda berbeda bagi pengidap bipolar yang dialami oleh wanita?

Baca Juga: Tes Fokus: Bisa Temukan Anjing yang Berbeda dalam 10 Detik? si Jeli dan Teliti Dapat Melakukannya

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Health, gangguan mental bipolar terjadi pada spektrum dan ada dua diagnosis utamanya.

Gangguan bipolar I ditandai dengan episode manik dan bahkan psikotik yang bisa membuat orang yang mengalaminya harus mendapatkan perawatan seperti rawat inap.

Sementara gangguan bipolar II menampilkan bentuk mania yang lebih tinggi dan dikenal sebagai hypomania.

Hal ini juga mudah disalah artikan sebagai perubahan suasana hati.

Baca Juga: One Piece 1054: Lokasi Pluton dan Road Poneglyph hingga Harga Bounty Kru Topi Jerami

Dalam dua kasus tersebut gangguan bipolar menyebabkan perubahan ekstrim dalam suasana hati dan juga energi.

Gangguan bipolar terlihat berbeda pada wanita dibandingkan pria, mulai dari saat gejala pertama kali itu muncul.

Menurut Office on Women's Health, wanita biasanya di diagnosa dengan gangguan bipolar I banyak dialami oleh pria, sedangkan wanita lebih sering didiagnosis dengan gangguan bipolar II.

Perubahan ini bisa jadi karena kesalahan dari diagnosis.

Baca Juga: Tes IQ: Ada 11 Wajah di Gambar Ini, si Jenius Mampu Temukan Semuanya dengan Mudah

Namun, penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih sering mengalami gejala gangguan bipolar yang berbeda.

Menurut artikel International Journal of Bipolar Disorders 2021, wanita dengan gangguan bipolar lebih mungkin memiliki gejala depresi dan berubah dengan cepat.

Dimana empat atau lebih episode mania atau depresi terjadi dalam satu tahun.

Para penulis juga mencatat bahwa wanita lebih sering dilaporkan memiliki mania campuran, dimana gejala manik dan depresi yang terjadi pada saat yang sama.

Baca Juga: Tes Matematika: Merasa IQ Tinggi dan Jeli? Uji dengan Matematika Rumit Ini

Gejala dan gangguan dysphoric pramenstruasi

Banyak orang juga dapat membingungkan gejala episode depresi yang akan datang dengan gejala sindrom pramenstruasi.

Gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD) adalah suatu kondisi ketika orang memiliki perubahan emosional dan fisik yang ekstrim sebelum menstruasi.

Hal ini memiliki salah satu gejala yakni perubahan suasana hati.

Baca Juga: Lirik Lagu Joji Glimpse Of Us Sedang Viral di TikTok, serta Terjemahan Bahasa Indonesia

Tidak jarang wanita mengalami perubahan suasana hati dan percaya bahwa mereka memiliki perubahan suasana hati yang terkait dengan sindrom pramenstruasi (PMS) atau gangguan dysphoric pramenstruasi.

Orang juga dapat memiliki PMDD dan gangguan bipolar secara bersamaan.

Perubahan kadar hormon seperti estrogen dapat mempengaruhi gejala bipolar.

International Journal of Molecular Sciences 2021, para peneliti menemukan bahwa orang dengan gangguan bipolar dan PMDD lebih mungkin memiliki gejala yang lebih buruk dan lebih sering.

Baca Juga: Kronologi Pria di Mal Bintaro yang Diduga Lecehkan Anak-anak, Alami Gangguan Jiwa?

Jika Anda merasa memiliki PMS atau PMDD, mulailah menyimpan kalender gejala harian dan tandai hari dimana Anda mengalami menstruasi.

Ini dapat membantu Anda menentukan apakah gejala terjadi hanya sebelum menstruasi Anda atau terjadi juga pada waktu lain dalam 1 bulan.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Health

Tags

Terkini

Terpopuler