Ciri-Ciri Fisik Seseorang yang Memiliki Perilaku Iri dan Dengki, Salah Satunya Wajah Jadi Tidak Bercahaya

26 Juni 2022, 15:28 WIB
Ustadz Khalid Basalamah jalaskan ciri fisik orang yang iri dan dengki. /Tangkapan layar YouTube Khalid Basalamah Official./

PR TASIKMALAYA - Ciri-ciri fisik apabila seseorang memiliki perilaku iri dan dengki atau yang biasa disebut dengan penyakit hati ternyata dapat kita ketahui.

Terdapat beberapa ciri fisik seseorang yang memiliki perilaku iri dan dengki sebagaimana dijelaskan oleh Pendakwah kondang, Ustaz Khalid Basalamah.

Diketahui bahwa terdapat tiga ciri-ciri fisik seseorang yang berbuat iri dan dengki menurut Ustaz Khalid Basalamah.

Ciri-ciri fisik perilaku iri dan dengki mengacu pada hadist Nabi Muhammad Saw yaitu “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari).

Baca Juga: Beruban di Usia Muda? Ustaz Khalid Basalamah: Hati yang Diisi Dosa Itu Akan Merusak

Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa apabila hati diisi dengan dosa, maka akan rusak seluruh anggota badannya.

Kemudian jika seseorang memiliki salah satu penyakit hati, baik itu riya, iri , dengki atau yang lainnya maka hal itu akan dipastikan merusak anggota tubuh dan penampilannya.

Berikut adalah ciri fisik seseorang yang memiliki perilaku iri dan dengki sebagaimana yang dijelasakan Ustaz Khalid Basalamah, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Unggahan video YouTube Jejak Wali.

1. Wajah yang tidak bercahaya

Baca Juga: Keisya Levronka Trending di Twitter Usai Bawakan Lagu yang Dianggap Fals

Ia mengungkap bahwa seseorang yang terkena penyakit hati wajah dan perasnya akan berubah. Menurutnya orang yang biasa iri dan dengki wajahnya akan berbeda dengan orang yang tidak memiliki sifat itu.

Orang yang tidak memiliki sifat iri dan dengki akan ada cahaya-cahaya keimanan diwajahnya, dan tentu ini menjadi pembahasan yang besar jika dihubungkan dengan masalah ibadah. Namun kita dapat cukupkan pada masalah penyakit hati yang menjadi penyebab anggota tubuh seseorang yang selalu terjerumus pada dosa.

2. Memiliki Banyak Uban

Efek besar terhadap hati yang diisi dengan kemaksiatan maka akan berpengaruh pada rambut sampai ujung kaki. Nabi Muhammad SAW waktu meninggal tidak memiliki uban kecuali 3 lembar.

Baca Juga: Link Nonton Yumi's Cells 2 Episode 1-6, Ikuti Kisah Romantis Kim Go Eun dan Jinyoung GOT7

Menurutnya mungkin bagi sebagian orang hal tersebut merupakan hal biasa. Namun apabila dikaji secara lebih mendalam sebagaimana sebagian ulama hadis yang mempertanyakan sebab Nabi SAW tidak memiliki uban kecuali 3 lembar di usia 63 tahun.

Sementara banyak manusia yang umur 30-40 sudah ubanan.

Dan secara ilmiah terbukti uban datang karena banyaknya beban fikiran, kalau tidak maka ada kesalahan teknis dari penggunaan zat-zat kimia dirambutnya.

“Umumnya orang yang selalu beban fikirannya banyak apalagi kalau berhubungan dengan penyakit hatinya iri dan dengki, selalu hasud dengan orang ko bisa ya dia punya jabatan, kok bisa ya dia punya mobil, ko bisa dia punya istri seperti itu, suami seperti itu itu ubannya luar biasa,” ucap Ustaz Khalid Basalamah.

Baca Juga: 3 Cara Beli Minyak Goreng Curah Pakai PeduliLindungi, Berikut Prosesnya!

Ia menegaskan bahwa apa yang diucapkannya adalah sebuah penelitian ilmiah.

Selanjutnya ia mengungkapkan bahwa sifat Nabi SAW yang tidak cepat marah untuk urusan dunia, kecuali terhadap hukum allah yang dilanggar.

Ketika kita mendahulukan untuk memafkan dan tidak cepat marah maka akan berpengaruh pada organ tubuh. Seperti keteganggan dan stres tidak akan pernah kita rasakan.

3. Mendapat Efek Jera Dosa

Baca Juga: Tes IQ: Kucing Lucu Sembunyi di Tumpukan Kayu! Cuma si Paling Jenius yang Tahu, Bisa Jawab?

Ustaz Khalid Basalamah berujar bahwa dosa memiliki efek jera yang besar, serta akan lebih dari pada dosa yang pernah kita lakukan.

“Satu jam ia berbuat zina, Allah bisa menghukum ia dengan sebulan sakit,” kata Ustadz Khalid Basalamah.

Menurutnya jangan sampai menyepelekan berbuat dosa, karena taubat hanya membersihkan kita dari hukuman hari kiamat tetapi di dunia harus ada pembersihan.

Ia juga berujar tidak ada dosa yang tidak punya efek jera, hal tersebut ditentukan dengan kadar perbuatan tetapi lebih berat dari pada dosa yang telah ia lakukan.

Berdasarkan ulama, bisikan syaiton agar seseorang terjerumus pada dosa dimulai dari hatinya. Maka ia menyarankan untuk selalu berhati-hati dalam melakukan sesuatu.  Hal tersebut tidak lain agar fisik dan hati kita senantiasa terjaga atas ketaatan kita kepada Allah SWT.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: YouTube Jejak Wali

Tags

Terkini

Terpopuler