Ramadhan 2022, Kegembiraan Tanpa Tradisi Virtual Melewati Pandemi Covid-19

31 Maret 2022, 05:26 WIB
Ilustrasi - Bulan Ramadhan tahun 2022 akan beranjak dari pandemi Covid-19 dan meninggalkan tradisi virtual 2 tahun lalu. /Pexels/Thirdman

PR TASIKMALAYA - Umat Islam di seluruh dunia bersiap untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

Bulan Ramadhan di tahun 2022, beberapa hari lagi akan segera tiba, yang menandakan umat muslim akan menggelar ibadah puasa.

Sebelumnya, selama 2 tahun tradisi di bulan Ramadhan harus digelar hanya dengan cara virtual lantaran adanya pandemi Covid-19.

Namun kini, mungkin kegembiraan akan lebih terasa karena tradisi di bulan Ramadhan akan meninggalkan kebiasaan virtual selama 2 tahun ini.

Baca Juga: Tes Psikologi: Apa yang Salah pada Gambar Ini? Hanya 10 Persen Orang IQ Cerdas Bisa Temukan dalam 30 Detik

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Oman Daily Observer, ini akan menjadi Ramadhan ketiga yang beranjak dari Covid-19.

Meskipun pihak berwenang belum memulihkan secara menyeluruh, namun Covid-19 di tahun ini sudah mulain menurun.

"Dengan datangnya bulan Ramadhan yang penuh berkah, seluruh jadwal akan berubah," ujar Mubarak al Wahaibi, pemilik perusahaan kontraktor di Ruwi.

Abdullah al Balushi, seorang guru sekolah menceritakan bahwa dirinya sangat senang karena tidak ada yang memikirkan adanya pandemi Covid-19 yang ditakuti.

Baca Juga: Mengenal Kim Min Kyu yang Berperan di A Business Proposal, Faktanya Membuat Netizen Terkejut

Tidak ada kekhawatiran bahwa pembatasan sosial akan menghambat tradisi Ramadhan.

"Apa yang ada di pikiran semua orang adalah bagaimana membuat bulan ini lebih istimewa," jelasnya.

"Sementara tindakan pencegahan akan diberlakukan dan pembatasan akan berlaku, spiritualitas dan cinta yang meningkat satu sama lain akan berkembang," sambungnya.

Ini adalah Ramadhan pertama sejak merebaknya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Abaikan Masalah Kesehatan dan Pilih Hadiri Upacara Peringatan ini

Sekarang harapannya adalah bahwa keluarga dapat makan bersama, sehingga orang bisa berkumpul kembali.

Rencana Ramadhan diubah, tahun lalu ketika masjid ditutup karena pandemi Covid-19 dan pusat perbelanjaan pun ditutup.

"Sekarang saya senang melihat semua tempat bergegas dan ramai, sepanjang hari dan bahkan hingga malam," ungkapnya.

Namun, yangm mengkhawatirkan banyak orang adalah harga beberapa komoditas, yang telah melihat kenaikan dalam beberapa pekan terakhir setelah perang Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Tes Psikologi: Temukan Berapa Banyak Angka 3 di Antara Angka 8, Buktikan Kamu Orang Cerdas

Otoritas Perlindungan Konsumen pekan lalu meminta pemasok dan pengecer untuk tidak menaikan harga produk dan komoditas yang saat ini tersedia di pasar dan telah terpengaruh oleh kenaikan harga minyak.

Pada saat yang sama, hypermarket dan pengecer di seluruh negeri telah mulai membuat beberapa promosi dan penawaran barang-barang konsumen yang berbeda dengan harga yang kompetitif untuk menarik lebih banyak pelanggan.

Beberapa grup hypermarket terkemuka telah menciptakan ruang khusus untuk barang-barang yang digunakan, terutama selama Ramadhan dengan poster yang menyambut pelanggan.

"Ini adalah salah satu musim penjualan terbaik bagi kami karena orang membeli barang dalam jumlah besar, terutama makanan," jelasnya.

Baca Juga: Tes Psikologi: Ungkap Kecerdasan Emosional yang Tersembunyi dari Gambar ini

"Kami memiliki stok barang yang cukup dan telah menempatkan banyak dari mereka dalam penawaran dan promosi khusus," ungkap Mohsin Valliath, Eksekutif Pemasaran hypermarket.

Dia mengatakan bahwa perusahaannya telah memesan terlebih dahulu sebagian besar komoditas di negara-negara dari mana ia mengimpornya, sehingga mereka dapat memberikan harga eceran yang wajar kepada pelanggan.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Oman Daily Observer

Tags

Terkini

Terpopuler