PR TASIKMALAYA - Sekelompok ilmuwan mengungkap kepribadian baru yang masuk dalam kategori paling berbahaya.
Studi terbaru diterbitkan dalam Personality and Individual Differences, mengidentifikasi tipe kepribadian orang ini sebagai 'empati gelap'.
Penelitian terbaru menemukan bahwa individu dengan kepribadian gelap seperti narsisme, masih dapat mempertahankan empati kognitif dan afektif tingkat tingi.
Dalam ilmu psikologi, empati yang merupakan komponen kepribadian ini dapat dipecah menjadi tiga kategori: kognitif, afektif, dan welas asih.
Baca Juga: Tes Psikologi: Anda Dominan Otak Kanan atau Kiri? Ketahui Lewat Gambar Ini!
Individu dianggap empati gelap ketika mereka memiliki empati kognitif dan atau afektif serta karakteristik dari 'triad gelap', istilah kolektif untuk tiga ciri kepribadian gelap: Machiavellianisme, psikopati, dan narsisme.
Secara tradisional, para peneliti telah menemukan bahwa mereka yang memiliki karakteristik lebih gelap sering dikaitkan dengan kurangnya empati.
Dan sementara data baru ini, yang dikumpulkan para peneliti dari sekelompok 1.000 individu, tentu saja memperkuat pernyataan itu, itu juga menunjukkan kehadiran yang kuat untuk kelompok empati gelap.
“Seperti yang diharapkan, kami menemukan kelompok triad gelap tradisional dengan skor empati yang rendah (sekitar 13 persen dari sampel)," kata penulis penelitian pada 17 Maret 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari NY Post.
Baca Juga: Tes IQ: Lengkapi Puzzle Gambar Serangga Ini dengan Kecerdasan Matematika Anda
"Kami juga menemukan kelompok dengan tingkat rendah hingga rata-rata di semua sifat (sekitar 34 persen adalah 'tipikal') dan kelompok dengan sifat gelap yang rendah dan tingkat empati yang tinggi (sekitar 33 persen adalah empati)," lanjutnya.
"Namun, kelompok orang keempat, 'empati gelap,' jelas terlihat. Mereka memiliki skor lebih tinggi pada sifat gelap dan empati (sekitar 20 persen dari sampel kami)," terangnya.
Namun, ada yang menarik dari kelompok empati gelap ini.
"Menariknya, kelompok terakhir ini mendapat skor lebih tinggi pada empati kognitif dan afektif daripada kelompok 'triad gelap' dan 'tipikal'," tambah mereka.
Baca Juga: Flandy Limpele Resmi Pulang Kampung untuk Melatih Tim Ganda Campuran Indonesia
Tim mengatakan mereka tidak sepenuhnya terkejut bahwa empati gelap mencetak skor setinggi yang mereka lakukan di bagian empati kognitif dan afektif.
"Ini masuk akal, untuk memanipulasi orang lain untuk keuntungan Anda sendiri, Anda harus memiliki setidaknya beberapa kapasitas untuk memahami mereka," jelasnya.
Para peneliti juga menemukan bahwa empati gelap lebih agresif secara tidak langsung daripada kelompok tipikal dan empati.
Sementara empati memang membatasi tingkat agresi kelompok, itu tidak menghilangkannya sepenuhnya.
Baca Juga: Will Smith Minta Maaf pada Semua Orang Selain Chris Rock di Oscar Setelah Tamparan yang Diberikannya
Lebih jauh lagi, tampaknya kelompok tersebut memiliki hati nurani dan bahkan mungkin tidak menyukai sisi gelap mereka, dengan emosi negatif sebagai respons terhadap kebencian diri mereka, kata tim tersebut.
Temuan baru ini menjelaskan mereka yang memiliki sifat triad gelap, serta memaksa psikolog klinis untuk melihat empati dengan cara baru.
"Empati gelap sebenarnya bisa lebih berbahaya daripada tipe triad gelap yang lebih dingin dan tidak berperasaan karena dapat menarik Anda lebih dekat dan akibatnya lebih berbahaya," kata Ramani Durvasula, PhD, seorang psikolog klinis.
Durvasula mengungkapkan bahwa semakin dekat seseorang dengan kepribadian empati gelap maka akan semakin menyakitinya.
Baca Juga: Jadwal Tayang A Business Proposal Episode 9 di Netflix dengan Spoiler dan Link Nonton Sub Indo
"Semakin dekat Anda dengan seseorang, semakin Anda bisa menyakiti mereka," lanjut Durvasula.***