PR TASIKMALAYA - Beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya varian baru Covid-19 yang disebut R1.
Kemunculan Covid-19 varian R1 ini juga dikhawatirkan lebih menular dan berbahaya dari varian Delta.
Kemunculan varian R1 tersebut lantas membuat beberapa masyarakat khawatir, mengingat kasus Covid-19 di Indonesia masih belum sepenuhnya hilang.
Baca Juga: Tak Kuat dengan Cibiran Netizen, Sosok Ini Sempat Menjauhi Rizky Billar dan Lesti Kejora
Namun benarkah Covid-19 varian R1 yang baru-baru ini muncul memang seberbahaya itu?
Simak penjelasan dr. Adam Prabata terkait Covid-19 varian R1 berikut ini, sebagaimana Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com rangkum dari Instagram pribadinya @adamprabata.
Covid-19 varian R1 diduga lebih berbahaya karena memiliki berbagai mutasi yang bisa menimbulkan efek meningkatkan kemampuan penularan dan menurunkan antibodi.
Namun apakah dengan begitu varian R1 lebih menular daripada varian Delta?
Jawabannya belum terbukti. Karena hingga saat ini belum ditemukan bukti yang memuat fakta bahwa Covid-19 varian R1 lebih menular dibandingkan varian Delta.
Saat ini, status varian R1 di WHO adalah Variants Under Monitoring (VUM).
Baca Juga: Gara-gara Sembunyikan Nikah Siri, Lesti Kejora dan Rizky Billar Sempat Ditegur oleh Salah Satu Ustaz
Hal ini berarti, varian R1 masih dalam status pengamatan WHO, diduga memiliki potensi risiko di masa depan, namun bukti mengenai efek maupun kemampuan virusnya belum diketahui secara pasti.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Covid-19 varian R1 belum terbukti lebih menular daripada varian Delta.
Varian R1 juga masih belum terbukti lebih berbahaya dari varian Covid-19 lainnya.
Sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kemampuan dan efek sebenarnya dari varian R1 tersebut.***