Waspada Happy Hypoxia pada Pasien Covid-19, Simak Gejala dan Penanganannya

21 September 2021, 16:05 WIB
Ilustrasi. Waspada Happy Hypoxia pada pasien Covid-19, berikut ini dipaparkan gejala yang dialami hingga langkah penanganannya. /pixabay/elg21

PR TASIKMALAYA - Saat terpapar Covid-19, seseorang akan mengalami gejala-gejala tertentu, salah satunya adalah kekurangan oksigen.

Kekurangan oksigen pada pasien Covid-19 umumnya bisa membuat sesak dan kesulitan bernapas.

Namun, ada kalanya pasien Covid-19 tidak menyadari bahwa dirinya mengalami kekurangan oksigen.

Baca Juga: Rossa Mendadak Geram hingga Siap-siap Cari Keberadaan Netizen, Ada Apa?

Hal ini lantaran ia tidak mengalami sesak hingga kesulitan bernapas seperti pada umumnya, dan nampak baik-baik saja.

Gejala inilah yang disebut sebagai Happy Hypoxia.

Hypoxia, merupakan kondisi saat kadar oksigen dalam darah berada di bawah normal.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Didukung Semesta untuk dapat Momongan, Ahli Kartu Tarot: Simbol Kejantanan Pria

Umumnya, seseorang yang mengalami hypoxia akan mengalami sesak napas, gelisah, nyeri kepala, keringat dingin, dan lemas.

Namun pada pasien yang mengalami Happy Hypoxia, tidak akan menampakkan gejala-gejala tersebut meski kadar oksigen dalam darahnya berada di bawah normal.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala-gejala seseorang terkena Happy Hypoxia agar bisa segera mendapatkan pertolongan.

Baca Juga: Keluarga Anang Hermansyah dan Ashanty Kian Dekat dengan Keluarga Krisdayanti, Netizen: Tinggal Raul Lemos

Berikut ini Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com rangkum, gejala-gejala saat seseorang terkena Happy Hypoxia, sebagaimana dilansir dari Instagram @satgasperubahanperilaku.

1. Tidak merasakan adanya gejala meski kadar oksigen sangat rendah.

2. Gejala terasa muncul setelah pasien mengalami pneumonia berat.

Baca Juga: Terungkap! Pemain Squid Game, Jung Ho Yeon ini Ternyata Kekasih dari Aktor Drama Reply 1988!

3. Level saturasi oksigen menurun pada angka 70-80 persen, dan pada kasus berat dapat hingga 50 persen (normalnya 95-100 persen).

4. Turunnya oksigen dalam darah dapat menyebabkan organ-organ terganggu dan berhenti bekerja (otak, jantung, dan paru-paru), inilah yang bisa membahayakan nyawa.

5. Penderita yang mengalami gejala Happy Hypoxia perlu segera mendapatkan penanganan agar pasien bisa terselamatkan.

Baca Juga: 3 Firasat Selebriti yang Membawa Pesan di Kehidupan Nyata, Raffi Ahmad 2 Kali Jadi Kenyataan

Seseorang yang mengalami gejala Happy Hypoxia ringan, bisa ditangani dengan pemberian oksigen, baik menggunakan tabung, maupun konsentrator yang disalurkan dengan selang atau masker.

Sementara bagi gejala Happy Hypoxia berat, pemberian oksigen dilakukan melalui ventilator dan perawatan di ICU.

Sebagai informasi, Happy Hypoxia dapat dideteksi secara dini dengan mengukur kadar oksigen menggunakan Pulse Oxymetri (Oximeter). ***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: instagram @satgasperubahanperilaku

Tags

Terkini

Terpopuler