Sering Konsumsi Tempe dan Tahu? Makanan Olahan Kedelai Rupanya Dapat Turunkan Tekanan Darah

17 Januari 2021, 07:45 WIB
Ilustrasi Tempe. Makanan olahan kedelai seperti tempe dipercaya mampu menurunkan tekanan darah.* /Pixabay/mochawalk

PR TASIKMALAYA - Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai makanan olahan dari keledai.

Tempe dan tahu menjadi salah satu makanan olahan kedelai yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat.

Makanan olahan kedelai terbilang mudah didapat dan harganya pun terjangkau di kantong.

Baca Juga: 4 Tanda Kolesterol Tinggi, Salah Satunya Sering Kesemutan

Di sisi lain, makanan olahan kedelai memiliki manfaat yang besar.

Dilansir Tasikmalaya.Pikiran-rakyat.com dari Healthline, makanan olahan kedelai rupanya bisa menurunkan tekanan darah.

Kedelai dan makanan oalahan kedelai diketahui kaya arginin.

Baca Juga: Jangan Ragu Lakukan Vaksinasi, Berikut Sederet Manfaat Vaksin Covid-19 Bagi Tubuh

Arginin adalah asam amino yang dipercaya dapat membantu mengatur tingkat tekanan darah.

Kedelai juga kaya akan isoflavon, senyawa lain yang dipercaya menawarkan manfaat penurun tekanan darah.

Dalam sebuah penelitian, mengonsumsi 43 gram kacang kedelai setiap hari terbukti dapat mengurangi tekanan darah diastolik atau angka terbawah dari pembacaan tekanan darah sekitar 8 persen pada beberapa orang.

Baca Juga: Masih Merasa Ragu? Berikut Sederet Manfaat Vaksin Covid-19 Bagi Tubuh

Studi lain menemukan adanya hubungan antara asupan harian 65–153 mg isoflavon kedelai dengan penurunan tekanan darah 3–6 mm Hg pada orang dengan tekanan darah tinggi.

Namun, belum ada hasil studi yang secara jelas menerangkan manfaat kedelai bagi orang dengan tingkat tekanan darah normal dan tinggi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan kedelai bermanfaat pada tekanan darah normal dan tinggi.

Baca Juga: Jokowi Jadi Orang Pertama yang Divaksinasi, Simak 3 Manfaat Vaksin Covid-19 Untuk Daya Tahan Tubuh

Sementara penelitian yang lain menyarankan hanya orang dengan tekanan darah tinggi yang akan mengalami efek ini. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler