Network
PR TASIKMALAYA - HYBE mengatakan bahwa Min Hee Jin berencana untuk menekan pihak mereka agar meninggalkan ADOR dengan bantuan investor luar pada persidangan pertama.
Perseteruan HYBE dan ADOR telah memasuki babak baru dalam perebutan kekuasaan dan hak manajemen karena kedua perusahaan telah menjalani persidangan pertama mereka.
Dalam perkembangan terbaru yang mengejutkan, HYBE mengklaim dengan pesan chat sebagai bukti bahwa CEO Min Hee Jin memang berencana untuk menekan mereka untuk menjatuhkan ADOR.
Pada Jumat, 17 Mei 2024 waktu setempat, HYBE mengatakan bahwa CEO ADOR Min Hee Jin telah bertemu dengan investor luar yaitu Naver dan Dunamu untuk membantunya mengambil hak pengelolaan ADOR dari perusahaan induk, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Koreaboo.
Baca Juga: Ide Liburan Hemat di Bandung: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Keluarga Paling Hits
Telah dikonfirmasi bahwa CEO Min Hee Jin telah menghubungi investor eksternal yang kini menambah bobot pada klaim awal HYBE bahwa ia merencanakan kudeta.
Menurut sumber hukum, CEO ADOR telah mengadakan pertemuan dengan pejabat Dunami dan Naver yang tidak disebutkan namanya dan mengusulkan untuk mengambil alih ADOR. Telah diklaim bahwa dia membuat pernyataan terlarang yang mengatakan 'Tekan HYBE untuk meninggalkan ADOR'.
Perlu dicatat bahwa Dunamu adalah salah satu pemegang saham terbesar di HYBE Corporation yang memiliki hak untuk memilih direktur. Dapat dipahami bahwa kedua perusahaan tidak menyukai CEO Min Hee Jin dan rencananya dan menganggapnya tercemar sehingga mereka melaporkan semua percakapan kepada HYBE.
Selama audit yang dilakukan pada 22 April 2024 lalu, HYBE menemukan bahwa CEO Min Hee Jin secara ilegal mengunduh dan mendapatkan akses ke rahasia dagang mereka termasuk detail sensitif seperti pendapatan berdasarkan wilayah dan detail artis.
