Sarat Konflik Politik, Film 'Mulan' Terancam Diboikot di Tiongkok

- 13 September 2020, 18:00 WIB
Film Mulan yang dibintangi Liu Yifei tayang di Disney+ sejak September 2020.
Film Mulan yang dibintangi Liu Yifei tayang di Disney+ sejak September 2020. /Disney/

Serta menggelontorkan ratusan juta dolar untuk perbaikan Hong Kong Disneyland dengan harapan bisa menciptakan atraksi yang wajib dikunjungi bagi keluarga.

Disney bekerja ekstra untuk memastikan bahwa 'Mulan' akan menarik penonton di Tiongkok. Disney juga membagikan naskahnya kepada para pejabat Tiongkok, yang menjadi praktik yang tidak biasa di Hollywood.

Diseny pun tak mengindahkan nasihat konsultan Tiongkok yang memberi tahu Disney untuk tidak fokus pada dinasti tertentu.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Mengapa Antartika Dipercaya Bebas dari Covid-19

Meminta maaf atas kredit Xinjiang dapat membuat marah Tiongkok dan bisa mengancam perilisan film-film baru di sana ke depannya.

'Di satu sisi, Disney mendukung Black Lives Matter dan gerakan #MeToo, serta bersikap responsif dan mendukung kesetaraan dengan membuat film seperti 'Mulan', dimana semua pemerannya orang Asia dengan sutradara wanita.

"Di sisi lain, mereka harus sangat berhati-hati dengan topik hak asasi manusia di Tiongkok. Itu bisnis, tentu saja, tapi juga munafik, dan membuat sebagian orang marah," Michael Berry, direktur Pusat Studi Tiongkok di Universitas California.

Baca Juga: 13 Peti Mati Mumi Ditemukan, Menteri Pariwisata Mesir Ungkap Kebahagiaan Tak Ternilai

Diketahui, 70.000 bioskop di Tiongkok telah dibuka kembali, tetapi masih diterapkan pembatasan kapasitas hingga 50 persen sebagai tindakan pencegahan virus corona.

Pembajakan yang merajalela dan ulasan yang dingin juga bisa mengurangi penjualan tiket. Dengan begitu, masih belum bisa dipastikan apakah film 'Mulan' bisa tayang atau benar-benar dilarang.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x