Itu akan menyebabkan Kakao menjadi pemegang saham terbesar perusahan agensi tersebut, yang sejauh ini telah memegang 39,9 persen dari seluruh saham.
Bulan lalu, HYBE menjadi pemegang saham terbesar SM Entertainment ketika pendiri Lee Soo Man menjual sebagian besar sahamnya ke agensi tersebut, dengan memberikannya 14,8 persen saham di perusahaan yang ia dirikan.
Kesepakatan itu datang sebagai tanggapan atas upaya Kakao untuk membeli 9,05 persen saham di SM Entertainment, dengan membeli saham yang baru diterbitkan dan obligasi konversi.
Baca Juga: Tes IQ: 8 Maret Diperingati Hari Perempuan Sedunia, Rayakan dengan Seru-seruan Main Cari Perbedaan
Itu upaya yang dikecam Lee Soo Man, sebagai tindakan ilegal dan berhasil diblokir dengan membawa masalah SM Entertainment ke pengadilan, dan dengan itu permintaannya telah dikabulkan.
Dengan SM Entertainment sekarang secara hukum dilarang menerbitkan saham baru atau obligasi konversi ke Kakao, perusahaan tersebut mencoba untuk membeli saham dari pemegang saham yang tersisa.
Sementara itu, kepala eksekutif dari SM Entertainment telah menyatakan dukungan untuk penawaran tender baru Kakao, yang berakhir pada 26 Maret 2023 ini.
Baca Juga: Update: Kim Sae Ron Dituntut Rp233,8 Juta dalam Kasus yang Menyeretnya
Sekelompok eksekutif tertinggi agensi mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa Kakao menjalankan kemitraan dengan sistem horizontal.
“Kakao dianggap sebagai mitra horizontal dan strategis terbaik dalam menerapkan visi 'SM 3.0' karena mereka menghormati identitas dan tradisi SM Entertainment. Hal ini berbeda dengan HYBE yang berusaha untuk memperoleh kontrol atas dewan direksi SM Entertainment melalui merger yang tidak bersahabat dan akuisisi,” ungkapnya.***