Ardhito Pramono mengaku, dirinya malah merenung melihat begitu banyaknya seni dan kekayaan budaya asli Indonesia mulai pudar.
Baca Juga: Tes IQ: Lawan Perasaan Takut! Apakah Anda Bisa Menghitung Semua Sosok Misterius di Gambar Ini?
"Bahkan dalam pola pengkaryaan, sering kali kita malah condong melihat ke kesenian luar. Melupakan aksara dan tergoda oleh gita dan irama. Semua jadi terdengar sama," tulisnya lagu.
Oleh sebab itulah, album Wijayakusuma hadir menceritakan keresahan yang dirasakannya.
"Lewat karya ini, izinkan kami menceritakan keresahan, menuturkan harapan. Menyatukan kembali energi yang perlahan pudar karena “this and that”. Terimakasih banyak!" tutup Ardhito Pramono.***