Lirik Lagu Asmara Milik Ardhito Pramono, Ini Makna Album Wijayakusuma

- 29 Juli 2022, 11:48 WIB
Berikut ini adalah makna album Wijayakusuma beserta dengan lirik lagu Asmara milik musisi Ardhito Pramono.
Berikut ini adalah makna album Wijayakusuma beserta dengan lirik lagu Asmara milik musisi Ardhito Pramono. //Instagram/@ardhitopramono

PR TASIKMALAYA - Belum lama ini, Ardhito Pramono kembali menyapa penggemar musik Tanah Air lewat album terbarunya yang diberi nama Wijayakusuma.

Album Wijayakusuma milik Ardhito Pramono lahir setelah dirinya vakum karena tersandung kasus narkoba.

Album baru Ardhito Pramono yang diberi nama "Wijayakusuma" memuat deretan lagu, salah satunya yang berjudul Asmara.

Berikut lirik lagu Asmara milik Ardhito Pramono dalam albumnya "Wijayakusuma" lengkap beserta makna dan cerita dibuatnya album tersebut.

Baca Juga: Preview dan Link Live Streaming PSM Makassar vs Bali United

ASMARA

Waktu yang hilang
Dan tak 'kan terulang
Segala masa dan kala nan kelam

Saat kuterbuai duka
Dan dunia berkehendak
Kuditambahkan nyawa
Oh asmara

Baca Juga: Tes Fokus: Sangat Sulit, Cari Huruf H dengan Menggunakan Fokus Tingkat Tinggi

Buah cinta
Tuaian cipta
Belahan jiwaku nan jadi nyata
Bagai hujan mengguyur kalbu nestapa

Duhai asmara
Izinkan kumenitip doa juga harap asa
Layak pujangga bersenjatakan kata
Terbiasa gigih, ungkap rasa
Akan ada gelora beserta puja

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Jumat, 29 Juli 2022: ANTV, Trans 7, dan tvOne, Ada Film Horor 'Ghost Of Mae Nak'

Oh asmara
Namun jika sedih dan gulana menerpa
Jangan risaukan semua
Karena engkau begitu adanya
Dan yakinlah bahwa namamu asmara

Makna tiada bertara
Saat kelam di dunia
Kau titiskan pelita

Oh asmara
Oh asmara
Oh asmara.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Apa yang akan Meninggalkan Hidup Anda? Pilih Gambar untuk Mengetahuinya

Dalam unggahan di akun Twitter-nya, Ardhito Pramono membagikan alasan mengapa album terbarunya diberi nama Wijayakusuma.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Ardhito Pramono memaparkan, lagu dalam album Wijayakusuma ditulis berdasarkan pengalaman pribadinya.

"Terinspirasi oleh kejadian saat saya menyaksikan sebuah kegiatan transaksional antara orang asing yang ingin menguasai sebuah lahan dengan cara membeli presentase lahan itu 99% dan di sisakan 1% untuk adat di salah satu pulau eksotis di Indonesia," kata Ardhito Pramono.

Ardhito Pramono mengaku, dirinya malah merenung melihat begitu banyaknya seni dan kekayaan budaya asli Indonesia mulai pudar.

Baca Juga: Tes IQ: Lawan Perasaan Takut! Apakah Anda Bisa Menghitung Semua Sosok Misterius di Gambar Ini?

"Bahkan dalam pola pengkaryaan, sering kali kita malah condong melihat ke kesenian luar. Melupakan aksara dan tergoda oleh gita dan irama. Semua jadi terdengar sama," tulisnya lagu.

Oleh sebab itulah, album Wijayakusuma hadir menceritakan keresahan yang dirasakannya.

"Lewat karya ini, izinkan kami menceritakan keresahan, menuturkan harapan. Menyatukan kembali energi yang perlahan pudar karena “this and that”. Terimakasih banyak!" tutup Ardhito Pramono.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah