PR TASIKMALAYA - Drama terbaru JTBC yang berjudul Snowdrop tak henti-hentinya menuai banyak kritik pedas dari publik.
Bahkan sebelum tayang, drama Snowdrop sudah mendapat banyak penolakan untuk diputar di Korea Selatan.
Pada penayangan episode keempat Snowdrop, adegan yang dilakukan Jung Hae In di lokasi Gereja Katedral berhasil mencuri perhatian penonton dan kembali menuai kritik pedas.
Dalam dram Snowdrop, Jung Hae In berperan sebagai Lim Su Ho, pada episode keempat, ia terlihat pergi ke ruang pengakuan di Gereja Katolik.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Bentuk Doodle Apa yang Ingin Anda Gambar? Isi Pikiranmu Akan Terungkap
Tujuan Jung Hae In pergi ke gereja itu adalah untuk bertemu Profesor Han Yi Seop dan berpura-pura sebagai putra sang profesor agar dia yakin.
Namun adegan tersebut bukannya membuat penonton tegang, justru malah membuat penonton geram.
Pada sebuah komunitas online yang diberi nama theqoo, seorang penonton menyampaikan pendapatnya tentang perbuatan tidak pantas yang dilakukan Jung Hae In.
"Tidak pantas menggunakan Gereja Katedral sebagai tempat pertemuan untuk mata-mata," ujar penonton, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman KBIZoom.
Baca Juga: Ditetapkan Jadi Tersangka, Sopir Taksi Online Polisikan Balik Penumpang, Pengacara: Mukul Duluan
Bagi masyarakat Korea Selatan, Gereja Katedral yang ada di Myeongdong adalah sebuah tanah suci gerakan demokratisasi.
Gereja Katedral itu telah digunakan sebagai tempat persembunyian mahasiswa selama pemberontakan pada bulan Juni 1970.
Banyak yang mengecam adegan pertemuan Jung Hae In tersebut yang digelar di Gereja Katedral mengingat peran katolik seharusnya tidak menghadirkan distorsi atau penyimpangan.
Namun di sisi lain, ada yang berpendapat bahwa menjadikan gereja sebagai tempat pertemuan baik itu dalam film maupun drama adalah wajar.
Baca Juga: Kebijakan Karantina Rakyat Biasa dan Pejabat Berbeda, Luhut: Jangan Diadu! Kita Tahu Apa yang Harus Dilakukan
Hingga saat ini, drama Snowdrop yang dibintangi oleh Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae In tak henti-hentinya mendapat penolakan dari berbagai kalangan.
Hal ini disebabkan Snowdrop dianggap telah mendistorsikan sejarah Korea Selatan dan memperbaiki citra Badan Keamanan Nasional negara tersebut.***