Menurut ketua tim peneliti Partho Sarothi Ray, tubuh seseorang yang terpapar Covid-19 akan terjadi kegagalan komunikasi antar sel makrofag karena penurunan protein gelsolin.
"Karena makrofag tidak dapat berkomunikasi, mereka terus melepaskan sitokin yang pada akhirnya menghasilkan badai sitokin," ucap Ray.
Baca Juga: Disuruh Deskripsikan Pangeran George, Pangeran William: Sedikit Berandalan Seperti Harry!
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan gelsolin dipicu karena peningkatan RNA miR-21.
Ray menambahkan, penelitiannya memiliki beberapa implikasi dalam berbagai penyakit lain selain Covid-19.
Salah satunya adalah penyakit inflamasi atau disebut dengan gejala auto-imun seperti rheumatoid arthritis, lupus eritematosus sistemik, sindrom inflamasi usus, dan alzheimer.
Selain itu, penyakit lain yang ditimbulkan seperti asam urat, influenza, dan demam berdarah.
Beberapa studi lain menyebutkan bahwa badai sitokin berkorelasi langsung dengan cedera paru, kegagalan multi organ, dan prognosis yang kurang baik dari Covid-19 yang parah.
Cedera paru-paru adalah salah satu konsekuensi dari badai sitokin yang dapat berkembang menjadi cedera paru akut atau disebut ARDS.