Network
PR TASIKMALAYA - Dinar Candy resmi jadi tersangka atas kasus mengenakan bikini untuk protes ke jalan.
Aksi memakai bikini yang dilakukan Dinar Candy disebut sebagai bentuk protesnya terhadap kebijakan pemerintah yang memperpanjang PPKM.
Sebab kasus bikini yang menimpanya, Dinar Candy mengaku stres, bahkan kondisi ekonominya pun menurun.
Baca Juga: Pandemi Belum Berakhir, Ivan Gunawan Beberkan Perjuangan Cari Uang hingga Jualan Baso Aci
Selain media sosial yang dibekukan, Dinar Candy harus berhadapan dengan kenyataan pahit kehilangan endorse yang biasa jadi sumber penghasilannya.
Wanita yang berprofesi sebagai Disk Jockey (DJ) itu pun menyebut harus berjuang demi bisa meneruskan penghasilan untuk keluarga.
"Instagram aku dibekukan, otomatis brand-brand yang sedang aku promokan ya nggak bisa, aku nggak ada penghasilan," ujar Dinar Candy, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube ESGE Entertainment pada 8 Agustus 2021.
Baca Juga: Kode Redeem ML 'Mobile Legends' Hari Ini 9 Agustus 2021, Jangan Sampai Ketinggalan
"Cuma tetap aku harus berjuang, aku harus mendapatkan uang buat makan aku dan keluarga aku dan adik-adik aku," tuturnya.
Akibat tekanan batin yang dialaminya, Dinar Candy mengungkap bahwa ia menjadi sering melamun karena stres.
Dinar Candy bahkan menyebut ia harus mencari pekerjaan tambahan untuk bisa memenuhi kebutuhan ekonominya.
Baca Juga: Pegawai Wanita Akui Dilecehkan Bos dan Kliennya, Alibaba Pecat Sejumlah Karyawan yang Terlibat
"Aku harus cari uang ekstra dengan kondisi aku yang menurut aku sih, aku nggak stabil karena makin tertekan atas kasus kemarin," tutur Dinar Candy.
"Ganggu banget, kayak aku tuh di sini tapi otak aku di mana-mana melayang, kayak banyak ngelamun gitu," ungkapnya.
Sebelumnya, diketahui bahwa Dinar Candy ditangkap polisi akibat video dirinya yang turun ke jalan memakai bikini beredar di media sosial.
Dinar Candy dijerat atas kasus pelanggaran norma agama dan asusila.
Meski tak ditahan di balik jeruji, aksi Dinar Candy yang kontroversial menuai beragam komentar masyarakat.
Meski dihujani cacian, tak sedikit pula yang membela Dinar Candy karena tindakannya disebut tidak patut dikriminalisasi dan diberi status sebagai tersangka.***
