Sehingga, menurut Refly Harun, sebaiknya pemerintah harus memfokuskan energi untuk menangani Covid-19 terlebih dahulu.
“Fokus dulu melawan dan menangani Covid-19, baru setelah itu bisa memikirkan tentang rencana pemindahan ibu kota,” ucap Refly Harun.
Refly Harun juga menanggapi jika alasan pemindahan ibu kota untuk menyelamatkan pulau Jawa dari kepadatan penduduknya, maka seharusnya program transmigrasi dilanjutkan kembali.
Dari penuturan Refly Harun, saat ini pulau Jawa dihuni oleh sekitar 60% penduduk Indonesia. Sisanya, tersebar di berbagai pulau besar lain seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Dari berbagai alasan tentang pemindahan ibu kota, Refly Harun mengaku dirinya tidak mendapatkan alasan signifikan, kecuali niatan politik daripada Presiden Jokowi sendiri.
Baca Juga: Sebelum Sukses, Tiara Andini Ngaku Sempat Diremehkan Teman hingga Ingin Berhenti Menyanyi
Refly Harun setuju untuk lebih fokus dahulu menangani pandemi Covid-19 dan juga bersiap menyambut perhelatan politik di tahun 2024.
Lebih jauh, dirinya bahkan berasumsi untuk menunda pembangunan berbagai fasilitas di calon ibu kota negara yang baru.
“Lebih baik pembangunan ibu kota baru ditunda dahulu, ditunda perpindahannya, dan ditunda juga membangun bangunannya, dicari waktu yang lebih longgar,” ujar Refly Harun.***