Tanggapi Pembakaran Lahan Papua, Bintang Emon: Sedih Lihat Rakyat Asli Sana Hanya Kebagian Pahitnya

13 November 2020, 11:27 WIB
Komika Bintang Emon. /Instagram/@bintangemon/

PR TASIKMALAYA - Gusti Muhammad Abdurrahman Bintang Mahaputra yang lebih dikenal sebagai Bintang Emon, seorang stand up komedian Indonesia yang aktif menyampaikan kritik dengan gaya komedi khas kembali menjadi sorotan publik.

Beberapa saat lalu ia menyampaikan kritik terhadap kebijakan pemerintah soal izin pembukaan lahan di Papua kepada perusahaan asal Korea Selatan, Korindo.

Perusahaan Korindo diduga melakukan pembukaan lahan secara illegal sebagai upaya konversi lahan hutan menjadi kebun sawit.

Baca Juga: Desak Nikita Mirzani Minta Maaf, Ustaz Maheer Ancam Datangkan 800 Ulama

Menanggapi hal tersebut, Bintang Emon melalui akun Twitternya menyampaikan kritik bernada sindiran dengan ilustrasi dan analogi cerita.

"Ada tamu dateng, buat ngambil apa yang ada di rumah pemilik. Pemilik gabisa apa-apa karena tamu dikasih kebebasan yang amat sangat oleh pejabat RT," kata Bintang Emon Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, akun @bintangemon.

Tidak sampai disitu, Bintang Emon juga melanjutkan ilustrasinya secara lebih rinci seolah sangat persis dengan gambaran kondisi masyarakat Papua yang harus menerima dampak dari adanya kejadian tersebut.

Baca Juga: Helikopter Pasukan Perdamaian Jatuh di Sinai, Tujuh Anggota Ditemukan Tewas

"RT dan pejabatnya berkata saya akan jaga ini dan itu. Terus kalo ada penghuni rumah yang ngeluh, akan dibilang kamu ngeluh doang, ada saran ga? Lha? kan bapak dkk yang dulu janji, yang dulu nawarin program," ujar Bintang Emon.

Poin penting dari apa yang disampaikan Bintang Emon berdasarkan cerita di atas adalah gambaran tentang pejabat yang hanya bisa janji dan tidak mendapat paksaan apa pun jika tidak bisa menemukan solusi atas suatu permasalahan.

"Kalau emang gabisa (kerja) mah gausah nyalon, pak, gapapa. Gaada yg maksa kok," ucap Bintang Emon, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitternya pada Jumat, 13 November 2020.

Selain itu, Bintang Emon juga menyampaikan kesedihannya pada penduduk setempat terdampak pembukaan lahan dan pembakaran hutan.

Baca Juga: Dorong Kepercayaan Wisatawan, Kemenparekraf Gelar Simulasi Protokol 3K Pariwisata

"Selalu sedih kalau lihat rakyat asli sekitar sana hanya kebagian pahitnya saja," tambah Bintang Emon.

Adapun informasi tentang pembukaan lahan secara ilegal dengan cara membakar lahan yang dilakukan perusahaan Korindo telah diidentifikasi oleh organisasi lingkungan global, Greenpeace indonesia.

Greenpeace Internasional dan Forensic Architecture mengungkap, Korindo diduga telah membakar lahan untuk kepentingan ekspansi perkebunan di provinsi Papua. Bahkan menurut hasil investigasi, Korindo diketahui telah mengonversi hutan Papua seluas kota Seoul, yakni sekitar 57.000 hektar hutan sejak 2001.

Baca Juga: Resmi Tunda Pilkades 2020, Mendagri: Tak Ingin Kegiatan Masif di Desa Timbulkan Penyebaran Covid-19

“Jika kebakaran di konsesi Korindo terjadi secara alami, kerusakan lahannya tidak akan teratur. Namun, setelah dilacak dari pergerakan deforestasi dan kebakaran dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa hal itu jelas terjadi secara berurutan dengan kebakaran yang mengikuti arah pembukaan lahan dari barat ke timur dan terjadi secara besar-besaran di dalam batas konsesi Korindo,” bunyi petikan kutipan siaran pers Greenpeace Indonesia.

 

***

Editor: Tita Salsabila

Tags

Terkini

Terpopuler