PR TASIKMALAYA - Kematian tragis Lee Sun Kyun yang baru saja terjadi menyisakan duka mendalam bagi rekan-rekan di industri hiburan Korea Selatan. Kematian aktor Parasite yang diduga bunuh diri itu ternyata menyita perhatian mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In.
Melalui unggahan pribadi di akun Facebooknya, Moon Jae In ikut berduka atas kematian Lee Sun Kyun. Tak hanya itu, ia pun mengemukakan beberapa pendapat atas pilihan Sun Kyun mengakhiri hidupnya.
"Saya berduka atas meninggalnya aktor Lee Sun Gyun yang malang. Sebagai seorang aktor yang saya kenal melalui film dan drama, rasanya seolah-olah seorang kenalan dekat telah meninggalkan dunia ini," katanya dikutip dari Allkpop.
Moon Jae In kemudian mengungkapkan kesedihan mendalamnya dan mengecam aksi pihak kepolisian dan media setempat yang dilihat terlalu memojokan Lee Sun Kyun terkait kasus penyalahgunaan narkoba.
"Hal ini bahkan lebih menyayat hati karena tampaknya praktik investigasi lembaga penegak hukum dan perilaku pemberitaan media adalah katalis bagi keputusan tragisnya," ungkapnya lagi.
Ia pun berharap pihak kepolisian dapat memperbaiki cara kerja dalam menangani sebuah kasus. Selain itu, tuduhan dan spekulasi yang membanjiri media disebutnya merusak reputasi martabat seseorang.
"Kita harus mengakhiri situasi di mana tuduhan dan spekulasi membanjiri media, menyebabkan kerusakan signifikan terhadap reputasi dan martabat individu bahkan sebelum tuntutan pidana dikonfirmasi, yang pada akhirnya membawa akibat yang tragis," ucapnya.
Sebelumnya, aktor Lee Sun Kyun ditemukan tak bernyawa di dalam mobilnya di dekat Monumen Perang Seoul pada 27 Desember 2023 lalu. Kematian Sun Kyun terjadi setelah 69 hari tuduhan penggunaan narkoba pada dirinya.
Saat melakukan tes, hasil tes narkoba Lee Sun Kyun dinyatakan negatif. Namun, penyelidikan terus berlanjut berdasarka klaim amnajer klub malam yang meminta sejumlah uang dari Lee Sun Kyun dan memiliki riwayat pelanggaran narkoba.
Baca Juga: Terungkap Isi Surat Wasiat Lee Sun Kyun: Saya Tidak Bisa Menahannya
Kemudian, ia membantah tuduhan tersebut dan menyatakan jika zat yang diberikan tersebut adalah alat bantu tidur dan ia sempat mengajukan diri untuk tes pendeteksi kebohongan.
Setelah kabar kematiannya, pihak kepolisian mencatata adanya tantangan dalam pengumpulan barang bukti dan menyebut tidak ada tindakan paksaan yang digunakan dalam proses penyelidikan.***