Seiring Hadirnya Vaksin Covid-19, Kadin Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi di Tahun Depan

- 18 Oktober 2020, 21:10 WIB
Ilustrasi ekonomi.
Ilustrasi ekonomi. /PIXABAY/mohamed-hassan

PR TASIKMALAYA - Merosotnya basis perekonomian nasional pada tahun 2020 ini, akan mulai berkembang di tahun depan terkait hadirnya vaksin Covid-19.

Hal itu seiring dengan ungkapan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang memperkirakan perekonomian nasional akan semakin membaik pada tahun depan.

"Ke depannya, kalau saya melihatnya Insya Allah pada 2021 perekonomian akan semakin membaik," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani dalam acara rilis "Survei Nasional: Mitigasi Dampak Covid-19" di Jakarta, Minggu 18 Oktober 2020.

Baca Juga: Mengenal Soal Catfishing, Bentuk Penipuan Identitas Seseorang secara Online di Media Sosial

Menurut Rosan, hal tersebut dikarenakan basis perekonomian nasional sudah rendah mulainya pada 2020, sehingga membuat para pelaku usaha dalam posisi bertahan.

"Walaupun kita mendapatkannya secara bertahap, harapannya vaksin ini juga akan lebih membantu dan mereduksi faktor ketidakpastian, mengingat musuh utama kita adalah faktor ketidakpastian yang tinggi," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa seperti diketahui trennya pada kuartal II, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 5,2 persen.

Sedangkan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020, Kadin memprediksi antara minus 2 sampai dengan minus 3 persen dan kuartal IV 2020 akan lebih baik kontraksinya.

Baca Juga: Mengenal Soal Catfishing, Bentuk Penipuan Identitas Seseorang secara Online di Media Sosial

Menurut Rosan, pada kuartal II 2020, perekonomian Indonesia sudah menyentuh level terendahnya.

Ketua Kadin juga menyampaikan untuk bertahan, para pelaku usaha melakukan perputaran bisnis perusahaan hanya sebesar 40-50 persen. Mereka dapat bertahan karena telah melakukan banyak efisiensi.

"Namun, perlu kita ingatkan juga kita lebih banyak mendorong sisi suplainya. Padahal, untuk membangkitkan perekonomian, sisi permintaan atau demand lebih memiliki tantangan mengingat aspek permintaan berhubungan dengan ketidakpastian, kenyamanan, dan proyeksi," ujarnya.

Maka dari itu, lanjut Rosan, bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) diminta digenjot pemerintah dalam rangka meningkatkan permintaan.

Baca Juga: Setelah Alami Kecelakaan di Tol Cipali, Putra Sulung dari Amien Rais Mendapat Perawatan Intensif

"Kalau sisi suplainya saja yang didorong, namun sisi permintaannya lemah tentunya ini tidak menjadi optimal," katanya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x