Selasa, 22 September 2020: Harga Emas Anjlok akibat Penguatan Dolar AS

- 22 September 2020, 10:51 WIB
Ilustrasi emas batangan.
Ilustrasi emas batangan. /Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO

PR TASIKMALAYA – Senin waktu setempat (Chicago USA) atau Selasa, 22 September 2020 emas berjangka dilaporkan anjlok lebih dari 50 dolar AS.

Hal tersebut terjadi karena aksi jual pasar yang lebih luas karena didorong oleh ketidakpastian atas banyaknya stimulus fiskal Amerika Serikat yang menekan logam mulia bersama dengan dollar AS yang lebih kuat.

Kontrak emas paling efektif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange  merosot tajam 51,5 dolar AS atau 2,62 persen, dan ditutup pada 1.910,60 dolar AS per ounce.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Emas berjangka terangkat 12,2 dolar AS atau 0,63 persen menjadi 1.962,10 dolar AS pada Jumat, 18 September 2020.

Emas berjangka anjlok 20,6 dolar AS, atau 1,05 persen menjadi 1,949,9 dolar AS pada Kamis, 17 September 2020 setelah naik 4,3 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.970,5 dolar AS.

Indeks dolar naik 0,8 persen terhadap para pesaingnya pada Senin, 21 September 2020. Persentase kenaikan harian tertinggi sejak 19 Maret 2020.

Baca Juga: Jalur Kereta Ciranjang-Cipatat Diresmikan, BKS: Kado Istimewa dari Kemenhub

Hal tersebut terjadi karena investor memindahkan aset-aset mereka ke dalam dolar AS ketika nilai ekuitas jatuh di tengah kekhawatiran atas pemilihan AS, dan kemungkinan gelombang kedua infeksi Covid-19 saat kasus mulai meningkat lagi di Eropa.

Para analisis mencatat, bahwa penurunan ekuitas AS biasanya mengakibatkan kenaikan emas. Hal ini terjadi karena investor beralih ke logam mulia sebagai investasi yang aman.

Namun dalam hal ini, dolar AS dipandang sebagai safe haven yang kuat karena fundamental ekonominya relatif kuat. Oleh karena itu, dolar menjadi lebih menarik dibandingkan dengan logam mulia.

Baca Juga: Hal ini Jadi Penyebab Kematian Ratusan Gajah di Bostswana

“Emas seharusnya diperdagangkan lebih tinggi karena permintaan safe haven, tetapi ini semacam terulang kembali seperti di musim semi ketika aksi jual pasar datang, pelaku pasar telan menjual asset secara keseluruhan,” ujar ahli strategis pasar senior di RJO Futures, Bob Haberkom.

Kongres AS yang berlangsung selama berminggu-minggu menemui jalan buntu dalam ukuran dan bentuk rancangan undang-undang tanggapan virus kelima.

Sebesar tiga triliun dolar AS telah disahkan menjadi undang-undang tersebut.

Baca Juga: Tidak ada Perubahan Jadwal, Pilkada Tetap dilangsungkan 9 Desember 2020

Kini investor menunggu pidato dari anggota komite Fed, termasuk Ketua Jerome Powell yang akan tampil di hadapan komite kongres pekan ini,

Selain emas, logam mulia seperti perak untuk pengiriman Desember turun menjadi 2,742 dolar AS atau 10,11 persen menjadi ditutup pada 24,387 dolar AS per ounce.

Platinum untuk pengiriman Oktober turun 62,4 dolar AS, atau 6,65 persen menjadi ditutup pada 876,1 dolar AS per ounce.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x