Selain itu, menurutnya, pelaku usaha di bidang pariwisata juga menghadapi hal yang sama soal minimnya dukungan modal.
Baca Juga: Teknologi Baru Sektor Pertanian, Kenali Sistem Pengelola Sumber Daya Alam Anti Boros
Padahal, sektor pariwisata Indonesia khususnya Jawa Barat, memiliki potensi yang sangat baik bahkan dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi Indonesia jika dikelola dan didukung dengan maksimal.
Ia mengatakan, masalah modal ini sering muncul karena adanya ketidakselarasan pelaku usaha dengan persyaratan peminjaman modal dari lembaga keuangan. Persyaratan itu sangat terkait dengan kepemilikan aset.
Rata-rata, para pelaku usaha, lanjutnya, memiliki 22 persen aset tetap yang merupakan tanah dan bangunan. Sedangkan sisanya merupakan aset bergerak seperti kendaraan, mesin, dan peralatan lainnya.
Baca Juga: Timnas U-19 Raih Kemenangan, Ketum PSSI: Kami Berikan Suntikan Semangat saat Jeda Babak Pertama
"Sementara lembaga keuangan kita 72 persennya memberi syarat peminjaman modal dengan jaminan aset tetap, 27 persen (lembaga keuangan) menerima aset bergerak," ungkapnya.***