Berkenaan dengan moneter, Bank Sentral China dan People’s Bank of China (PBoC) menyuntikkan 1,2 triliun yuan (173,81 miliar dolar AS) ke pasar uang melalui perjanjian pembelian kembali obligasi.
Suntikan dana ini berhasil meredakan kepanikan pasar akan dampak virus corona, sentimen pasar berubah menjadi positif dari kemarin hingga pagi ini dan mendorong penguatan aset-aset beresiko di negara berkembang termasuk rupiah.
Sentimen positif ini lama kelaman akan memicu potensi kecemasan akan perlambatan ekonomi yang diprediksikan akan terjadi jika virus ini terus mewabah.
Keberadaan Bank Sentral secara tak terduga memotong suku bunga pada fasilitas pendanaan jangka pendek sebesar 10 basis poin.
Baca Juga: Tumbangkan Ratusan Kandidat, Pria asal Pangandaran Sukses jadi Ajudan Ridwan Kamil
Lana pun memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp 13.720 per dolar AS hingga Rp 13.740 per dolar AS.
Sementara, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp 13.717 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.760 per dolar AS.