5 Binis ini Miliki Prospektif di Masa Depan, Ignasius Jonan: They Are Coming Bukan They Will Come

- 26 November 2020, 15:30 WIB
Mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan. //Instagram.com//@ignasius.jonan/

PR TASIKMALAYA – Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan jika ada lima bisnis yang sangat menarik di masa depan.

"Ada lima bisnis atau kegiatan ke depan yang sangat menarik. Saya bilang tuh, they are coming (mereka datang) bukan they will come (mereka akan datang),” ucap Jonan dalam acara webinar di Jakarta pada Kamis, 26 November 2020.

They are coming faster and faster to our life (mereka datang semakin cepat dalam hidup kita)," sambung dia.

Baca Juga: Telah Terima Surat Pengunduran Diri dari Edhy Prabowo, Gerindra Akui akan Hormati Proses Hukum

Ia menguraikan, bisnis pertama yaitu energi baru terbarukan yang menurutnya wajib untuk dikembangkan di masa depan.

"Renweable energy ini menurut saya, it’s mandatory (ini wajib). Mau dihitung bagaimanaa pun it is beyond economic calculation (di luar hitungan ekonomi), ini harus duduk mau beres bagaimana," imbuhnya.

Selain itu, yang prospektif di masa depan yakni kendaraan atau mobil listrik. Apa pun teknologinya, sambung Jonan, baik hidrogen maupun baterai litium, pengembangan kendaraan listrik harus dilakukan demi masa depan dunia.

Dalam 10 tahun ke depan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia bisa mencapai 10 ribu dolar AS, demikian Ia membayangkan banyaknya kendaraan yang akan digunakan warga.

Baca Juga: Alasan Warner Bross Ganti Johnny Depp dalam Film Fantastic Beast 3 oleh Mads Mikkelsen

"Misal dalam 10 tahun, GDP 2030 itu 10 ribu dolar AS, ata naik 2,5 kali dalam 10 tahun, itu berapa kendaraan bermotor yang dibutuhkan. Kalau semua pakai combustion engine, luar biasa polusinya. Apalagi kta tidak tertib menggunakan combustion engine yang ramah lingkungan," lanjut Dia.

Selanjutnya, bisnis online yang memiliki prospektif di masa depan. Di mana bisnis ini akan memberi dampak pada platform properti secara keseluruhan.

Kesediaan koneksi internet yang cepat untuk gedung perkantoran, perumahan dan properti lainnya menurut Jonan harus didukung.

"Mungkin sekarang kompleks perumahan atau wilayah dengan broadband (koneksi internet cepat) luas biasa, yang fast broadband, itu mungkin nilainya akan naik," ujarnya.

Baca Juga: Alasan Warner Bross Ganti Johnny Depp dalam Film Fantastic Beast 3 oleh Mads Mikkelsen

Lalu yang keempat bisnis di sektor lingungan hidup yang kini semakin banyak pihak memberikan perhatian khusus terhadapnya.

Bahkan, PBB dan World Economic Forum (WEF) pun sudah mendorong program penanaman satu triliun pohon di dunia.

"Uni Eropa, waktu saya bertugas juga sudah ribut mempermasalahkan hasil perkebunan sawit kita, apakah ini memenuhi standar eco friendly atau tidak. Ini akan datang, tidak hanya secara bidang karena makin lama akan datang," tutur Jonan.

Yang tak kalah penting dan sudah masuk dalam kehidupan kita yaitu kecerdasan buatan atau Al. Kecerdasan buatan menjadi tulang punggung revolusi industri 4.0 yang tengah digadang-gadang oleh pemerintah.

Baca Juga: Joe Biden Pertimbangkan Mantan Penasihat Keamanan Nasional Obama untuk Pimpin CIA

Lanjutnya, teknologi Al nantinya akan menciptakan aktivitas robotik yang bisa menggantikan peranan manusia.

"Ini kalau datang, negara kita harus memikirkan work force (tenaga kerja) kita mau dididik bentuk apa lagi. Dan kalau Dubes mungkin enggak bisa pakai robot, tapi banyak kegiatan bisa pakai robot,” katanya.

“Banyak. Work force kita bagaimana, ini yang arus kita lakukan untuk bisa menyesuaikan dengan zaman masa depan," tutup Jonan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah