Singgung Pengembangan Vaksin Covid-19 Pfizer, Sri Mulyani sebut Bawa Tren Positif

10 November 2020, 13:28 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. /ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

PR TASIKMALAYA - Pengembangan vaksin Covid-19 oleh Pfizer yang terbukti lebih dari 90 persen efektif telah membawa sentimen positif bagi perekonomian di seluruh dunia.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesi Sri Mulyani Indrawati saat diskusi daring di Jakarta, Selasa 10 November 2020.

“Kabar tentang vaksin Pfizer memberikan sentimen positif di seluruh dunia,” kata Sri Mulyani dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: JPU Hadirkan 4 Saksi dalam Sidang Lanjutan Penghapusan Red Notice Djoko Tjandra

Selain itu, Sri Mulyani mengatakan, kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat turut memberikan sentimen positif.

Ia mengatakan, di Indonesia tersendiri sentimen positif telah terlihat dengan terjadinya pemulihan pada kuartal III meski masih dalam zona negatif yaitu dari 5,32 persen pada kuartal II menjadi 3,49 persen.

Ia menjelaskan, pemulihan pada kuartal III terjadi mulai dari konsumsi, investasi, hingga ekspor dan hanya impor yang masih dalam situasi cukup tertekan.

Baca Juga: Soal Penerimaan Bintang Mahaputera, Gatot Nurmantyo Akui Belum Terima Undangan

Selain itu, mayoritas sektor produksi juga menunjukkan pemulihan yaitu 12 dari 17 sektor dan tiga sektor memiliki pertumbuhan positif seperti pertanian, informasi dan komunikasi, serta jasa keuangan.

Sementara untuk sektor terdampak Covid-19 sudah mulai menunjukkan pemulihan meski masih di zona negatif seperti dari industri pengolahan, perdagangan, transportasi dan akomodasi.

“Kita berharap dengan pemulihan ekonomi global dan optimisme penemuan vaksin maka ayunan pembalikan arah ini akan semakin terakselerasi,” ujarnya.

Baca Juga: Akses Menuju Bandara Soetta Macet, Garuda Indonesia Bebaskan Biaya Reschedule dan Refund Tiket

Oleh sebab itu, ia optimis ekonomi Indonesia tahun ini akan tumbuh sesuai proyeksi yaitu antara minus 0,6 persen hingga minus 1,7 persen sedangkan tahun depan sebesar 5 persen.

“Tahun depan kita berharap pemulihan akan berjalan di kuartal II dan III dan akan menyumbang pertumbuhan ekonomi minimal 5 persen,” katanya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler