PR TASIKMALAYA - Di masa pandemi Covid-19 ini, gizi dari protein hewani cukup dibutuhkan.
Namun, harga ayam pedaging muda atau broiler di Kabupaten Agam, Sumatera Barat justru meningkat tajam.
Harga ayam naik dari Rp 50 ribu menjadi Rp 65 ribu per ekor dengan berat 1,5 kilogram semenjak 15 hari terakhir.
Baca Juga: Berakhir dengan Kemenangan Joe Biden, Berikut Fakta Menarik Pilpres AS 2020
Menurut salah seorang pedagang ayam, Pitrianti mengatakan, ayam broiler itu naik sebesar Rp15 ribu per ekor, di Pasar Serikat Lubukbasung dan Garagahan.
"Harga ayam ini naik sejak 15 hari terakhir dari Rp50 ribu menjadi Rp65 ribu per ekor," katanya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Pitrianti mengatakan, kenaikan harga ayam ini naik diakibatkan pasokan berkurang di pedagang pengumpul atau perusahaan yang bergerak di peternak ayam.
Baca Juga: 8 Cerita Pilpres AS 2020: Biden Dua Kali Gagal Nyalon hingga Trump Sempat Dukung Kamala
Ia menuturkan, ia biasanya memesan 500 ekor ayam setiap hari ke perusahaan dan direlokasi hanya 300 ekor.
"Sebelumnya berapa ekor ayam yang saya minta dikirim langsung oleh perusahaan itu," lanjutnya.
Ia mengaku, biasanya harga ayam broiler naik menjelang akhir sampai awal tahun. Namun saat ini, harga ayam naik dengan waktu cukup cepat, pihaknya tidak mengetahui penyebabnya.
Baca Juga: Pidato Pertama sebagai Wapres AS Terpilih, Kamala Harris Kenang Jasa sang Ibunda
"Harga ayam ini biasanya naik pada Desember dan kini November sudah naik," katanya.
Kendati harga ayam boiler melonjak, menurut Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Agam, Nelfia Fauzana mengatakan, harga kebutuhan lain masih normal.
Salah satu contohnya seperti bawang putih Rp25 ribu per kilogram, cabai merah Rp40 ribu per kilogram, daging sapi Rp120 ribu per kilogram.
Baca Juga: Pidato Pertama sebagai Wapres AS Terpilih, Kamala Harris Kenang Jasa sang Ibunda
Lalu, telur ayam kampung Rp2.500 per butir, telur ayam ras Rp1.700 per butir, dan beras IR 42 Rp11,5 ribu per kilogram.
"Ini berdasarkan pemantauan harga kebutuhan pokok yang kita lakukan di pasar tradisional," ujarnya.***