PT Pertamina Beri Tanggapan atas Kritik Ahok soal Utang

17 September 2020, 16:51 WIB
Salah satu kilang minyak Indonesia milik Pertamina di Balongan. /ISTIMEWA/KARTIKA MAHAYADNYA

PR TASIKMALAYA – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali menjadi perbincangan usai kritikan yang dilontarkannya terhadap perusahaan yang dipimpinannya.

Tagar #Ahok pun sempat trending di Twitter usai kritik pedasnya terhadap perusahaan minyak berplat merah itu terkait keuangan dan jajaran direksi yang bermasalah.

Ia bahkan meminta untuk melakukan audit karena banyaknya investor yang tertarik kepada perusahaan minyak dan gas (migas) plat merah tersebut namun banyak ditolak.

Baca Juga: Anak Batuk Dianjurkan untuk Minum Air Putih, Dr Apin : Tidak Ada yang Namanya ‘Obat Batuk’

Dikutip dari Antara, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman memberikan tanggapannya atas pernyataan Ahok, Kamis, 17 September 2020.

Fajriyah mengatakan, direksi telah melakukan banyak perbaikan dan hal positif melalui eksplorasi aset migas dalam negeri dan luar negeri.

Lalu, melakukan peningkatan produksi, pembangunan kilang, maupun inovasi di hilir untuk memastikan BBM dan LPG sampai dan tersalurkan ke seluruh Indonesia.

Baca Juga: Program Subsidi Gaji Tersalurkan, Banpres Usaha Mikro Berencana Tambah Jumlah Penerima Manfaat

“Untuk mewujudkan aspirasi pemegang saham, direksi perlu melakukan corporate action dalam rangka pertumbuhan perusahaan dan juga memastikan ketahanan energi nasional,” katanya.

Menanggapi kritik Ahok soal utang Pertamina, Fajriyah menjelaskan bahwa untuk menjalankan target dan program perusahaan, Pertamina membutuhkan pendanaan baik dari dana internal perusahaan maupun eksternal yang dilakukan hati-hati dan profesional.

Dari sisi besaran rasio, misalnya debt to EBITDA dan debt to equity , kata dia, tetap dijaga, tetap diupayakan dalam kontrol yang wajar sebagai perusahaan yang sehat.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Pemerintah Diminta Serius Tangani Pandemi Bukan Ekonomi

“Aspek keuangan ini juga dimonitor oleh Dewan Komisaris dan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham. Begitu pula mekanisme yang dilakukan tetap mengacu pada regulasi yang ada,” tegasnya.

Harapannya ke depan Pertamina dapat mewujudkan aspirasi stakeholder dengan tata kelola yang lebih baik.

“Karena tentu kita semua ingin Pertamina terus tumbuh dan menjadi kebanggaan nasional,” ujarnya.

Baca Juga: Kemenperin Dukung Kemandirian di Sektor Industri Alat Kesehatan dan Farmasi

Pertamina sendiri saat ini memiliki dan mengoperasikan enam kilang dengan kapasitas total sebesar 1.046,70 ribu barel.

Salah satu kilang baru Pertamina sempat dijajaki dengan perusahaan migas Timur Tengah, Saudi Aramco, namun pada akhirnya batal. Kemudian ada investor negara lainnya tertarik terhadap kilang RDMP Cilacap. ***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler