Disebut Dampak dari Virus Corona, Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis

5 Februari 2020, 16:30 WIB
Nilai tukar rupiah/DOK. PR /

PIKIRAN RAKYAT - Nilai tukar rupiah menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat dan terus bergerak menguat, seiring sentimen global yang membaik pada Rabu 5 Februari 2020.

Sentimen global yang melatarbelakangi terjadinya hal tersebut adalah banyaknya penderita virus corona di Tiongkok yang telah dikabarkan membaik.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Tiongkok Xinhua News, pekermbangan akan virus corona hingga saat ini mencapai 490 orang meninggal dari 24.324 postif terjangkit di wilayah Tiongkok.

Baca Juga: Usai Perjalanan Bisnis di Singapura, Menteri Kesehatan Malaysia Konfirmasi Satu Pasien Positif Terjangkit Virus Corona

Sementara itu, otoritas kesehatan Tiongkok mengumumkan sebanyak 892 pasien yang terinfeksi virus corona sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit setelah dipastikan kesehatan mereka pulih.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Antara, penguatan tipis tersebut berada di 1 poin atau 0,01 persen menjadi 13.714 rupiah per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya berada di level 13.715 per dolar AS.

Keadaan ini tidak hanya terjadi di Asia, dolar AS dikabarkan sedang menguat secara global, tepatnya pada pukul 09.50 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback dihadapan enam mata uang utama dunia, red.) menguat 0,07 persen.

Baca Juga: Pertandingan Perdana, 13 Gol Hujani Laga Garuda Select kontra Queen Park Rangers di Inggris

Hal tesebut diungkapkan Kepala Riset Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih, pasalnya banyak berita soal kesembuhan pasien yang terinfeksi virus corona memberikan sentimen positif bagi pelaku pasar.

“Diumumkannya jumlah pasien yang pulih meningkat dan jumlahnya lebih besar dari pasien yang meninggal, membuat stimulus yang dikeluarkan oleh PBoC menjadi sentimen positif,” ungkap Lana.

Berkenaan dengan moneter, Bank Sentral China dan People’s Bank of China (PBoC) menyuntikkan 1,2 triliun yuan (173,81 miliar dolar AS) ke pasar uang melalui perjanjian pembelian kembali obligasi.

Baca Juga: Tampilkan Adegan Romantis yang Menyentuh, Berikut 7 Drama Korea yang Wajib Ditonton ketika Ingin Menangis

Suntikan dana ini berhasil meredakan kepanikan pasar akan dampak virus corona, sentimen pasar berubah menjadi positif dari kemarin hingga pagi ini dan mendorong penguatan aset-aset beresiko di negara berkembang termasuk rupiah.

Sentimen positif ini lama kelaman akan memicu potensi kecemasan akan perlambatan ekonomi yang diprediksikan akan terjadi jika virus ini terus mewabah.

Keberadaan Bank Sentral secara tak terduga memotong suku bunga pada fasilitas pendanaan jangka pendek sebesar 10 basis poin.

Baca Juga: Tumbangkan Ratusan Kandidat, Pria asal Pangandaran Sukses jadi Ajudan Ridwan Kamil

Lana pun memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp 13.720 per dolar AS hingga Rp 13.740 per dolar AS.

Sementara, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp 13.717 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.760 per dolar AS.

 
Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler