Menelisik Aset Trading Kripto Indonesia Sebagai Komoditi, Transaksi Harian Mencapai Triliunan Rupiah

12 November 2021, 13:30 WIB
Transaksi harian mencapai triliunan rupiah usai menelisik aset trading kripto Indonesia di Indodax yang disebut sebagai komoditi.* / Unsplash/Bermix Studio

PR TASIKMALAYA - Aset kripto saat ini sedang menjadi hits dan banyak diburu banyak orang diberbagai negara sebagai investasi termasuk di Indonesia.

Maraknya perdagangan aset kripto ini juga dijadikan sebagai peluang mata pencaharian oleh sebagian orang.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) baru-baru ini mengeluarkan fatwanya terhadap mata uang digital.

Baca Juga: Jomblo Harap Sabar! Cocok untuk LDR, 6 Twibbon Pasangan Lucu ini Bisa Diunggah Bareng Kekasih

CEO (Chief Executive Officer) dari Indodax, Oscar Darmawan,  menyikapi bahwa di Indonesia aset kripto memanglah bukan sebagai mata uang melainkan sebuah komoditi.

"Di negara Indonesia aset kripto memanglah bukan untuk mata uang. Sebagaimana peraturan Bank Indonesia. Sama seperti hasil musyawarah Majelis Ulama Indonesia yang mengharamkan kripto sebagai mata uang.

"Karena di Indonesia hanyalah rupiah mata uang yang diakui, Indodax sendiri kita hanya memperdagangkan banyak jenis aset kripto.

Baca Juga: Diroasting Kiky Saputri, Anies Baswedan: Untung Pakai Baju Pemadam, Tahan Panas

"Bahkan volume perdagangan terbesar di Indodax datangnya dari aset kripto yang punya underlying aset fisik," kata Oscar dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan aset kripto sebagai mata uang.

Namun berbeda dengan jenis kripto sebagai komoditi atau sebuah aset yang memenuhi syarat sebagai sil'ah.

Baca Juga: Link Nonton Now We Are Breaking Up Episode 1, Song Hye Kyo Perankan Kisah Romansa Realistis yang Rumit

Karena memiliki underlying serta terdapat manfaat yang jelas, maka menjadi sah untuk diperjualbelikan.

Transaksi crypto disinyalir mengalami kenaikan harga yang melambung semakin tinggi dari tahun ke tahun.

Antusiasme masyarakat dari berbagai negara terutama Indonesia terhadap investasi aset kripto semakin hari terus bertambah.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Siapa yang Akan Anda Berikan Kursi, Temukan Karakter Tersembunyi

Hal tersebut dibuktikan dengan terus melonjaknya volume transaksi crypto tersebut.

Terlihat juga antusias masyarakat terutama di Indonesia dengan semakin bertambahnya pendaftar di banyak crypto exchange.

Indodax merupakan sebuah platform cryoto exchange yang terdaftar resmi di Indonesia.

Baca Juga: Adik Bibi Ardiansyah Disebut Menyalahgunakan Uang Duka, Sang Ayah Beri Klarifkasi: Barang itu...

Platform ini juga sudah banyak dikenal di Indonesia hingga transaksi harian Indodax mencapai triliunan rupiah.

Oscar juga menjelaskan perihal mengenai underlying asset kripto yang hampir semuanya memiliki underlying tersendiri.

Ada sebagian underlying asetnya yang mudah dipahami dalam aset fisik seperti USDT, LGold, LSILVER, dan XSGD.

Baca Juga: Bantah Salah Gunakan Uang Duka Vanessa Angel, Ayah Bibi Andriansyah: Saya Enggak Ngerti

Ada juga yang underlyingnya berupa biaya penerbitan seperti yang selalu booming yaitu Bitcoin.

Bitcoin memiliki underlying yang berupa biaya penambangan untuk proses verifikasinya.

Selain itu penerbitan bitcoin juga membutuhkan biaya listrik sebesar 150 TeraWatt per jamnya.

Baca Juga: PSSI dan LIB Pilih 3 Stadion Ini untuk Dijadikan Uji Coba Kehadiran Penonton Sepak Bola

Bentuk Bitcoin murni digital, inovasi teknologi sekarang uang sudah tidak dalam bentuk fisiknya hanya berupa digital seperti e-money.

Adanya biaya produksi pada Bitcoin tidaklah muncul begitu saja, jadi jangan heran jika bitcoin harganya akan selalu naik terus.

Saat ini dapat dilihat jika pada Indodax saat terdapat lebih dari 4,5 juta membernya.
Terdiri dari 99 persen penduduk Indonesia yang memiliki aset trading kripto.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler