Hoaks atau Fakta: Bisakah Deteksi Stroke Hanya dengan Gerakan Jari Tangan?

- 31 Oktober 2022, 15:52 WIB
HOAKS - Beredar sebuah video yang menyebut bisa mendeteksi stroke hanya dengan menggerakan jari tangan.*
HOAKS - Beredar sebuah video yang menyebut bisa mendeteksi stroke hanya dengan menggerakan jari tangan.* /PIXABAY/niekverlaan

PR TASIKMALAYA - Terdapat sebuah video di facebook yang menampilkan gerakan yang dibentuk jari-jari tangan diklaim dapat mendeteksi stroke.

Video yang berdurasi 12 detik tersebut menginstruksikan untuk menempelkan ujung jari telunjuk ke ujung jari tengah.

Bentuk jari-jari tersebut kemudian diikuti dengan instruksi menggerakkan kelingking.

"Sekiranya jari kelingking bisa digerakkan dengan lancar tanpa hambatan maka insyaa allah bi idznillah aman tidak ada tanda dan potensi serangan stroke," - tulis caption tersebut.

Baca Juga: Drakor The Fabulous: Sinopsis, Jadwal Tayang, dan Link Nonton Sub Indo Selain Telegram dan LK21

Itulah isi potongan narasi yang ada di unggahan Facebook tersebut.

Benarkah hanya dengan gerakan jari bisa mendeteksi penyakit stroke?

Inilah penjelasannya seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

dr. Mursyid Bustami mengatakan untuk mengenali gejala stroke, masyarakat bisa memakai metode Face, Arm, Speech, Time (FAST) seperti dilansir dari laman Kemenkes.

Baca Juga: 5 Manfaat Mentimun untuk Kesehatan, Mulai dari Hidrasi Tubuh hingga Cegah Penuaan Dini

Menurut Mursyid, "Face" adalah gejala yang dikenali dari wajah seseorang yang tampak tidak normal, seperti tidak simetris dan turun sebelah.

"Arm" yaitu gejala strok yang bisa dilihat dari lengan penderita, antara lain bisa menjadi lemah.

Apabila lengan itu diangkat maka tingginya tidak sama dengan lengan yang lainnya.

Sementara "Speech" adalah gejala strok yang bisa dilihat dari cara bicara penderita, antara lain tidak bisa bicara, sulit atau tidak jelas.

Baca Juga: Tes Psikologi: Apakah Kamu Cuek atau Jeli? Lihat Gambar dan Temukan Penjelasannya!

Jika tiga metode tersebut ada pada penderita, waktunya membawa penderita ke rumah sakit, ini termasuk apda kategori "Time".

Selain itu, Dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Royal dan National Hospital Surabaya, Bambang Kusnardi menyebutkan jika gerakan jari tidak ada hubungannya dengan potensi stroke seseorang.

Klaim deteksi stroke melalui gerakan jari tangan termasuk hoaks.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah