Hoaks atau Fakta: Benarkah Cengkeh, Biji Karom, Minyak Kayu Putih, dan Kamper Dapat Redakan Gangguan Nafas?

- 25 April 2021, 02:30 WIB
beredar kabar menyebutkan bahwa gangguan pernafasan dapat diredakan dengan menghirup kapur barus, cengkeh, biji karom, dan minyak kayu putih
beredar kabar menyebutkan bahwa gangguan pernafasan dapat diredakan dengan menghirup kapur barus, cengkeh, biji karom, dan minyak kayu putih /Pixabay.com/OpenClipart-Vectors

PR TASIKMALAYA - Sebuah narasi keliru yang diunggah oleh akun Rupa Ganguli telah beredar di Facebook yang menyebutkan bahwa gangguan pernafasan dapat diredakan dengan menghirup kapur barus, cengkeh, biji karom, dan minyak kayu putih.

Keempat bahan yang diklaim dapat meningkatkan kadar oksigen dalam darah dan mengurangi gangguan pernafasan itu juga disebarkan melalui video oleh akun Facebook milik Deepz Theeban.

Video unggahan Deepz Theeban itu mencontohkan cara penggunaan keempat bahan tersebut sebagai terapi untuk meredakan sesak nafas.

Baca Juga: Link Live Streaming dan Sinopsis Ikatan Cinta 24 April 2021: Elsa Tertular Penyakit Kelamin dari Ricky

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Turn Back Hoax, terapi ini dikatakan dapat meredakan gangguan pernafasan yang diderita oleh pasien Covid-19.

Akan tetapi, usai ditelusuri faktanya, diketahui bahwa anggapan oleh Rupa Ganguli itu tidak berdasar.

Tidak terbukti secara ilmiah bahwa menghirup kapur barus, biji karom, cengkeh, dan minyak kayu putih bisa meredakan gangguan pernafasan dan meningkatkan kadar oksigen dalam darah.

Baca Juga: Rumah Tangga Bersama Sule Tengah Kisruh, Nathalie Holscher Rilis Lagu Religi

Menyesap kombinasi antara keempat bahan itu justru bisa memicu terjadinya keracunan dan membahayakan keselamatan.

Kamper atau kapur barus dipakai pada gel hanya untuk mengobati hidung tersumbat, sedangkan sesak nafas yang dialami pasien Covid-19 tidak berkaitan dengan penyumbatan hidung.

Ini berarti, gangguan pernafasan yang diderita pengidap virus corona tidak bisa diatasi dengan obat untuk hidung tersumbat.

Baca Juga: Akun Hope for Orangutan Sebut Alshad Ahmad Hingga Irfan Hakim Sebagai Konservasi Abal-abal

Menurut American Association of Poison Control Center, penggunaan kamper justru dapat membahayakan keselamatan.

Tercatat di tahun 2018, 9.500 warga AS mengalami keracunan kapur barus. Sepuluh diantaranya bahkan terancam keselamatan jiwanya dan menyebabkan kecacatan yang cukup parah.

Berdasarkan pedoman Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, menghirup kamper dapat memicu iritasi pada hidung dan tenggorokan.

Baca Juga: Rumah Tangganya Disebut Tengah Alami Permasalahan, Olla Ramlan Buka Suara: Terserah Netizen

Di sisi lain, kamper juga bisa menyebabkan terjadinya kejang, gangguan mental, kecemasan, sakit perut.

Sedangkan bila dihirup dalam konsentrasi tinggi bisa memicu kematian.

Sementara itu, pemakaian cengkeh sebagai obat merupakan penelitian dari Italia yang yang menghipotesiskan potensi pengaruh cengkeh terhadap SARS-CoV-2.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ajak Ibu-ibu Tambah Penghasilan dengan Menjual Popok Bayi Bekas, Simak Informasinya

Tetapi, penelitian itu dilakukan pada virus herpes simpleks dan bukan virus SARS-CoV-2 Covid-19.

Untuk itu, bisa disimpulkan bahwa narasi yang disebarkan Rupa Ganguli merupakan Konten yang Menyesatkan atau Hoaks.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Turn Back Hoaks


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x