Cek Fakta: Pasar Krisna di Sidoarjo Dikabarkan Miliki Pedagang Positif Corona, Simak Faktanya

10 Mei 2020, 09:15 WIB
Beredar kabar yang mengklaim pasar krisna di Sidoarjo tidak boleh dikunjungi usai ditemukan salah satu pedagang yang menjadi pasien positif corona /KOMINFO RI

PIKIRAN RAKYAT - Beredar pesan berantai yang mengklaim sebuah pasar di Desa Sidorejo, Kabupaten Sidoarjo tidak layak dikunjungi usai ditemukannya satu pasien positif Corona.

Bahkan, pesan berantai yang diedarkan itu menambahkan video pendek tentang penyemprotan disinfektan oleh sejumlah petugas yang mengenakan APD lengkap.

Secara lengkap, narasi yang disebarkan dalam pesan berantai dapat terlihat sebagai berikut.

Baca Juga: Cek Fakta: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Sebut Nonton Film Biru sambil Rancap Nikmat, Ini Faktanya

"Dengan hormat, agar besok semua warga semampir untuk sementara jangan ada yang belanja di Pasar Krisna dulu, semua harus tetap hati2.. khusus lapak sementara waktu tutup selama 3 hari ..semua warga wajib pakai masker..

"Zona merah mendekat, ke kita… tolong waspadai…semua ini penting, ngak main2… Segera besok pagi, kasih tau ibu2 ngeh… Pedagang pasar krisna ada yang terkena Corona," demikian bunyi narasi pesan berantai yang menyebar dalam media sosial WhatsApp.

Baca Juga: Berpotensi Ditolak Hukum California, Elon Musk dan Sang Istri Beri Nama Anak X Æ A-12 Musk

Berdasarkan penelusuran PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs resmi Kominfo RI, terdapat pernyataan bantahan yang langsung disampaikan pengelola pasar yang akrab disapa Cak Misdar.

Melansir dari salah satu pemberitaan nasional, video pendek yang beredar tentang penyemprotan disinfektan itu benar, tetapi itu sudah rutin dilakukan untuk kesehatan bersama, bukan karena adanya pasien positif.

Baca Juga: Penyanyi Adele Bikin Pangling, Turun Berat Badan hingga Gaun yang Dikenakan Habis Terjual

Terlebih, pasien positif Corona yang diklaim dalam narasi itu adalah palsu. Pasalnya,
pedagang yang dimaksud segar bugar, sehat wal-afiat.

Namun begitu, Cak Misdar menyatakan pihaknya tidak keberatan andai saja pasar ini harus tutup. Hanya saja, penutupan itu juga harus memikirkan dampak secara ekonomi bagi para pedagang. Apalagi lagi saat ini sedang dalam kondisi puasa dan menjelang lebaran.

Baca Juga: Ditemukan Korban Positif, Indogrosir Sleman Menjadi Klaster Penyebaran Covid-19 Berskala Luas

Dengan demikian, narasi yang beredar dalam pesan berantai WhatsApp itu sudah dipastikan salah. Untuk itu, narasi yang beredar itu termasuk dalam kategori Konten Hoaks.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kementerian Komunikasi dan Informasi

Tags

Terkini

Terpopuler